Kamis, 17 Januari 2013

Refresing itu Penting



Refreshing atau berjalan-jalan dibutuhkan agar manusia dapat menyegarkan kembali fikirannya. Hati dan jiwa itu cepat lelah, makanya harus dihibur dengan salah satu caranya adalah berjalan-jalan. Kita mengenal begitu banyak acara hiburan bermunculan di televisi. Acara tersebut dimunculkan tentu saja untuk mengakomodir begitu banyak permasalahan manusia dengan stres dan jenuh dalam aktifitas sehari-harinya.


Sesibuk apapun kita hendaknya memberikan porsi bagi kehidupan kita untuk rehat dan istirahat. Agendakanlah, walau sesibuk apapun kegiatan kita, karena jika tidak disempatkan, maka benar-benar tidak sempat. Sebagaimana kata sebuah pepatah, "Ada kemauan ada jalan, tidak ada kemauan banyak alasan." Apakah itu dalam waktu sekali sebulan, dua kali sebulan atau tiga kali sebulan. Asalkan jangan terlalu sering yang membuat efek manja pada tubuh.

Terlalu sering refreshing akan membuat kita suka melarikan diri dari kenyataan hidup. Kehidupan ini jelas mempunyai permasalahan yang tak dapat kita hindarkan. Tetapi jangan juga tidak menyediakan waktu sedikitpun untuk melaksanakan refreshing. Hati bisa menjadi kecut dan cepat lelah. Bersikap seimbanglah!

Dalam perjalanan hidup kita, rasa jenuh, bosan, lelah, terkadang menghampiri manakala kita terjebak dalam sebuah rutinitas. Maka, berlibur atau melakukan hal diluar rutinitas akan menjadi obat yang ampuh untuk mengatasi kelelahan tersebut.

Namun adakalanya berlibur hanyalah obat sesaat, berkumpul bersama keluarga hanya sebuah pelarian sesaat, dan kejenuhan begitu cepat kembali menghampiri. Jika kita menghadapi hal tersebut, maka marilah kita coba evaluasi kembali penyebab dari kelelahan itu. Kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh yang namanya stagnansi, manakala kita berada dalam kondisi stagnan, segala daya upaya kita lakukan untuk melakukan perubahan tapi nyatanya tidak membuahkan hasil. Kondisi kelelahan, kejenuhan, kebosanan , fatique yang disebabkan oleh hal ini lebih akut dibandingan dari yang disebabkan oleh sebuah rutinitas.

Sebagai contoh adalah ketika kita terjebak dalam kondisi macet, sekeras apapun klakson yang kita tekan tidak akan mengubah keadaan, upaya tancap gas pun tidak bisa dilakukan karena system tengah macet, orang yang di depan kita, di samping kita, atau di belakang kita tidak bergerak. Dalam kondisi ini orang akan merasa lelah, bahkan upaya menghibur diri dengan mendengarkan music pun hanya upaya pengalihan perhatian untuk mengurangi rasa stress. Yang dibutuhkan orang yang terjebak dalam kondisi macet adalah satu yaitu adanya kemajuan untuk bergerak.[]MZ_matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar