Selasa, 15 Januari 2013

Dibalik Nikmatnaya Gorengan



Gorengan atau Goreng tepung adalah berbagai jenis makanan yang dicelup adonan tepung dan kemudian digoreng celup dalam minyak goreng panas yang banyak.
Di Indonesia gorengan adalah makanan ringan yang populer. Penjual gorengan dapat ditemukan di tepi jalan atau berkeliling dengan pikulan atau gerobak. Bahan-bahan yang dilapis adonan tepung dan digoreng antara lain; pisang goreng, tempe, tahu, oncom, ubi, singkong, cireng (Bahasa Sunda: Aci digoreng), yaitu tepung singkong digoreng, sukun, dan bakwan (di Jawa Barat disebut "bala-bala") yaitu adonan tepung yang dicampur cacahan kubis dan wortel. Salah satu jenis gorengan yang populer adalah Tahu Sumedang. Perkedel jagung dan perkedel kentang juga masuk dalam kategori gorengan. Gorengan biasanya dimakan dengan cabe rawit. Di Malaysia dan Brunei gorengan juga lazim ditemui, antara lain pisang dan ubi goreng.


Dalam Masakan Jepang, sayuran dan hidangan laut (terutama udang) yang digoreng disebut tempura, dimakan dengan dicelupkan pada saus kecap asin-manis yang cair dan ringan. Di India gorengan juga populer.

Makan gorengan memang nikmat dikudap sebagai camilan di siang atau sore hari. Tapi waspadalah, ada empat penyakit yang siap mengintai Anda.
Keunggulan makanan berkategori junk food memang menawarkan rasa yang nikmat. Anda yang terlanjur menyukai sangat sulit meninggalkannya.

Tapi demi menjaga kesehatan, ada baiknya Anda mulai mengurangi kuantitas mengonsumsinya. Pasalnya, makan yang dimasak dengan minyak sangat panas seperti aneka gorengan memiliki efek yang sangat berbahaya di perut.

Umumnya setelah mengonsumsi gorengan terlampau banyak, Anda cenderung merasa sakit dan perut tidak nyaman. Hal ini karena makanan yang mengandung banyak minyak jenuh seperti gorengan memiliki banyak lemak yang dapat menambah lingkar pinggang Anda. Makanan ini menyebabkan keasaman dan berbagai masalah perut lainnya.

Berikut beberapa masalah perut yang disebabkan oleh gorengan, sebagaimana dilansir Boldsky.

- Nyeri dada

Nyeri dada atau heartburn merupakan sensasi terbakar pada dada yang sering menjadi parah pada saat mengambil posisi berbaring atau membungkuk.
Heartburn disebabkan oleh bergeraknya asam lambung ke dalam esofagus (saluran makanan yang mengalirkan makanan dari mulut ke lambung). Cara terbaik menghindari masalah tersebut dengan mengurangi asupan gorengan dan ganti dengan masakan yang dikukus atau direbus.

Gastroenteritis
Peradangan pada lapisan lambung akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak dapat memicu gastroenteritis. Pasalnya, perut terisi gas ketika Anda mengonsumsi makanan yang digoreng terlalu banyak dan Anda cenderung merasa kenyang.

Anda tidak bisa selalu mencegah masalah ini, tetapi dapat mengurangi kemungkinan dengan menghindari junk food. Gastroenteritis merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya muntah dan diare. Gejala umum lainnya pada gangguan ini meliputi gangguan pencernaan, muntah, mual, penurunan berat badan, kembung, kehilangan nafsu makan, dan bersendawa.

Tukak lambung (ulcer)

Tukak lambung merupakan luka yang terjadi di sekitar bagian dalam lambung atau usus yang menyebabkan rasa nyeri pada sistem pencernaan.
Penyakit ini disebabkan bakteri yang disebut Pylori. Gorengan menyebabkan keasaman dan ulkus di perut Anda. Jadi, menghindari konsumsi junk food dapat mengurangi masalah perut.

Gangguan pencernaan

Merasa tidak nyaman di perut merupakan gejala dari
adanya gangguan di pencernaan. Walaupun gangguan perut ini bukan masalah kesehatan yang sangat serius, tetapi sangat umum dialami banyak orang.
Gangguan pencernaan terjadi karena makanan berlemak yang sangat asam dan berat pada perut. Jika Anda mengunyah makanan dengan baik, maka menjadi mudah dicerna dan dapat mengurangi masalah perut Anda.[]MZ_matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar