Rabu, 09 Januari 2013

IBU





Ibu adalah seorang manusia mulia sesosok yang menjadi panutan bagi anak anaknya seorang ibu adalah orang yang paling mulia di hadapan kita karean ibu adalah contoh bagi kita ibu merupakan orang yanga paling mulia karena beliau sudah rela berkorban demi putra putrinya tidak ada kata selain mengucapkan rasa syukur kepada tuhan sang maha pengasih karena tuhan telah memberikan anugrah kepada kita saudaraku ingatlah bahwa kita tidak akan lahir kedunia ini tanpa ibu karena 



wasilahnya ibulah yang melahirkan kita, oleh karena itu berbaktilah kepada orang tua yang melahirkan kita, yang medidik serta yang mengasuh hingga dewasa seperti ini. Seperti halnya Ibu Tin yang pada keseharianya berjalan membawa dagangannya hingga ke Jakarta Gandaria – Kalisari Pasar Rebo, tempat kedua itu pasti tak luput dilampauinya seolah kedua tempat tersebut adalah tempat untuk istrirahat setelah panasnya matahari serta beribu – ribu tantangan seolah dilaluinya. Sedikit demi sedikit seorang ibu yang dibilang hidup sebatang kara dapat menyisihkan uang nya untuk kedepan ketika badan yang dirasakan sudah tak sekuat badan yang masih muda dulu, akan tetapi tekad dan gigihnya seorang ibu rela menjajahkan kedua kakinya untuk mengelilingi kedua kampong tersebut walaupun Ibu Tin tinggal di daerah Ci Putat. “Sudah Tua begini mengapa aku harus bekerja seperti ini, tubuhku semakin lemah, namun apa daya aku, degan keadaan ku ini” ujar Ibu Tin Pedagang Keliling. Dengan kasihanlah yang dapat mereka berikan ketika melihat ibu tersebut berjalan mengayuh – ngayuh dengan fisik yang tak setegak di masa muda dulu, tak membuat ibu patah semangat walaupun perasaan ibah dan perih yang dirasakan didalam jiwanya. Mata mulai merabun, kulit mulai mengkriput, pikiran mulai pikun hingga badan serta kaki yang mulai melemah, seakan hilang sirna untuk bagaimana mempertahankan hidup serta yang terpenting dibenaknya adalah tidak putusnya tali silatuhrahmi antar saudara dikedua kampung tersebut, walaupun Ibu tersebut dapat menemuai orang yang pandai memijat atau urut yang sangat terkenal dikampung sebut saja Kalisari tersebut, itulah awal dari persaudraan hingga pada saat waktunya Seorang Ibu yang pandai tersebut baik itu telah tiada. Namun persaudaraan tersebut tak sampai hati ingin melupaknnya, berjalan yang cukup jauh dengan membawa kerupuk rangginang dengan harga yang tak sebanding dengan umur yang ditangguhnya, namun semua itu demi kelangsungan hidupnya.[]MZ_matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar