Kamis, 17 Januari 2013

Matasiswa.com : Mepupuk Kebersamaan yang Erat


Kebersamaan Adalah Ikatan Terkuat. Betapapun Kita Berbeda Pikiran Dan Rasa Tapi Tetap Satu Tujuan Menggapai 5 Kata Yaitu Sukses. Sukses Adalah Sebuah Rangkaian Keberhasilan. ia Bukanlah Ujung Dari Sebuah Garis Hidup Dan ia Bukanlah Akhir Dari Keberhasilan Namun ia Adalah Rangkaian Rangkaian Keberhasilan Dalam Perjuangan Hidup.



Kebersamaan juga merupakan tolak ukur yang dapat terciptanya saling tolong – menolong dalam fisik maupun finansial, bukan hanya itu untuk memupuk kebersamaan tidak semudah yang dipikirkan apabila dalam satu kleompok atau persahabatan itu berbeda, maka berbeda pula tujuan dan sepak terjang yang dialami serta yang diinginkannya sekalipun.
Lain halnya dengan Mahasiswa STAI PTDI Jakarta yang terlihat begitu eratnya kebersamaan didalam diri mereka itu terbukti adanya gotong – royong, pengkajian, kultum hingga lain –lain yang mereka lakukan pasti selalu bersama. Mengenai makna kebersamaan maka ada tips dan trik memupuk kebersamaan yaitu :
- Adanya saling kepercayaan terhadap Sahabat
- Adanya saling memahami.
- Adanya saling mengingatkan untuk lebih baik.
- Adanya saling bahu membahu
- Dan adanya saling sehat menesehati.
Dari sini, kualitas dan kuantitas kebersamaan harusnya berjalan beriringan. Artinya, ia bukan sekedar kualitas, sebagaimana sering dijadikan alasan oleh orang-orang sibuk, namun juga dalam kuantitas yang melimpah. Semakin banyak waktu yang kita sediakan untuk menjalani kebersamaan, insyaallah, akan semakin baik.

Hanya saja, kebersamaan yang kita inginkan adalah kebersamaan yang dinikmati seluruh pihak yang terlibat. Kebersamaan yang dirindukan kehadirannya dan dikenang pelaksanaannya. Itu kata kuncinya. Bukan hanya beraktivitas bersama, berada di tempat yang sama dan di saat yang sama, namun tidak terhubung secara hati. Banyak lho, kebersamaan yang dipenuhi pertengkaran, perselisihan, muka-muka yang merengut masam, atau wajah-wajah yang menahan amarah. Kebersamaan yang hanya menyisakan luka dan jiwa-jiwa yang terpaksa.

Karena itu, meski kebanyakan kebersamaan bisa direncanakan sebelumnya, serta dijadikan sebagai kegiatan yang teratur, kita harus peka jika ia hanya menjadi seremonial yang kaku, bisu dan menjemukan. Bukankah sesuatu yang rutin bisa menjebak kita ke dalam kebosanan? Hingga jangan biarkan ia berjalan tanpa menghasilkan kedekatan emosional. Karena ia seharusnya memperkayawawasan, mengikat hati, dan pada waktu bersamaan, memelihara hubungan di antara anggota keluarga.[]MZ_ matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar