Kamis, 17 Januari 2013

Matasiswa.com : Anak Kecil di Jalan



“Tangan tangan mungil terulur dikaca anak-anak kecil meminta-minta, meski larut malam kau masih dijalan nyanyikan nada sumbang, mengharap iba kuharap hari esokmu tak dijalan lagi hidup ini. Silih berganti mestinya dirimu kini bergembira bermain bersama teman dan bahagi, pahit masa kecilmu jadikan ujian hidup tak memberi pilihan meski rintik hujan kau terus bernyanyi, satu dua yang lewat memberi uang apa yang terjadi kau tanggung sendiri. Debu dan matahari menjadi saksi.”



Bukan hanya itu diberbagai sepanjang jalan khususnya diperkotaan sering sekali terlihat Anak – anak kecil yang berlalulalang hingga seakan Sinar Matahari dan derasnya hujan merupakan sudah biasa bahkan debu – debu seakan menemani disetiap langkahnya. Perih, pedih, hingga panasnya terik matahari tak membuat Anak – anak tersebut mengeluh apalagi berkeluh kesah terhadap kehidupan yang dialaminya sekarang ini.
Maka dari itu syukurulah naikmat yang diberikan Sang Kholik kepada Hambanya yang bersyukur, seperti halnya Anak – anak dijalan secara otomatis dapat memberikan suatu makna serta arti yang berharga yaitu mengingatkan betapa kerasnya kehidupan ini maka kuncinya adalah dengan menysukuri nikmat tidak ada kata lain.
Hidup yang kesehariannya tergantung dengan belas kasih seseorang, walaupun didalam hatinya terkilas adanya rasa malu serta gugup. Seakan dibuang jauh – jauh perasaan yang ada didalam jiwanya. Namun Anak – anak tersebut justru ingin memiliki pendidikan yang layak serta semangat serta kegigihan dijalan adalah untuk dapat mengenyam suatu pendidikan maka kerja apa saja dilakukanya seperti mengamen, serta berdagang dipinggir jalan.
Bukan hanya itu dibandingkan dengan Anak – anak yang mampu untuk mengenyam pendidikan justru tidak adanya semangat didalam dirinya walaupun survey membuktkan tidak semua Siswa yang berperilaku seperti itu hanya sebagian kecil saja. Namun tetap saja adanya perbandingan kesungguhan didalamnya.[]MZ_matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar