Rabu, 16 Januari 2013

Pengalaman seorang anak Papua yang singgah ke Jakarta


“ Pada suatu hari sebelum saya sekolah dasar/SD Ibuku tercinta telah Almarhumah atau telah berpulang kerahmatullah, ketika saya baru berumur Lima Tahun silam, saya diangkat piara asuh oleh Tante saya yang tercinta bernama Nahiya Agia sebelum saya pertama kali duduk dibangku Sekolah dasar atau disebut kelas satu SD sampai dengan tamat SD, saya melanjutkan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Inan Uratan Sorong Selatan Kecamatan Inan Uratan Kabupaten Sorong 



Selatan , setelah tamat SMPN 1 didaerah tersebut, Ayahanda tercinta telah berpulang kerahmatullah yang bernama Abdul Manaf, setelah saya tamat SMAN 1 Inan Uratan, jadilah kendala bagi diri 
sendiri. Saya akhirnya pada waktu itu saya menunda kuliah selama 1 tahun, kemudian saya melanjutkan kuliah dengan izin Allah Azza Wazallah saya melanjutkan kuliah di sekolah Tinggi Agama Islam , perguruan tinggi Dakwah Islam kampus, dari tanjung Priuk dengan sabar menghadapi banyak cobaan waktu pertama kali melangkahkan kaki saya dari pelabuhan Sorong Propinsi Papua Barat tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara Sampai dengan semangat atas Izin Allah SWT, untuk menempuh jalan terbaik dan untuk menuntut ilmu di bangku kuliah Allhamdulillah dengan belajar ilmu Agama Islam saya bisa bedakan mana yang haram dan mana yang halal maka ketemulah jati saya yang sesungguhnya karena Allah, hanya Engkau lah Jati saya yang sesungguhnya,karena Allah taala terimah atas doa semua terhadap keluargaku yang ku tinggalkan disana Ya Allah hanya engkau lah mengadakan kami didunia, hidup serta mematikan segalanya mengenai kehidupan kami sehingga kami dapat menikmati dan mensyukuri segala karohmah dariMu Ya Allah, tuhan kami yang menciptakan segala yang ada didunia ini”. Bukan hanya itu kutipan kaliamat diatas terbukti bahwa seorang anak papua yang mempunyai hati tegar serta ikhlas untuk menjali hidupnya dengan selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dengan kegigihanya seorang anak Papua tetap semangat menjalani kehidupan ini dan sampailah ia dijakarta, sebut saja Amri Beyete seorang yang sangat tegar dalam menghadi cobaan hidup ini. Namun bukan sampai disitu saja Amri pada masa kelas Empat SD menjadi peringkat kelas terbaikdisekolah dasar Inspresi No 22 Nebesi atas karohmah dari Allah SWT. “Dan dapat gelar siswa terbaik dibangku sekolah dasar saya termasukorang yang sopan ramah tama terhadap Guru dan teman teman saya, karena ngin meningkatkan ilmu saya untuk lebih baik mengenal dunia dan Akhirat, Walaupun Bapak dan Ibu seorang Tani dan Ibu Rumah Tangga saya takka lupa untuk mendoakan mu sampai Allah SWT, akan memepertemukan kita di Yaumul Akhir di Syurga Ya Allah” ujar Amri Beyete Mahasiswa. Kesimpulan itu terbukti bahwa betapa erat dan kasih sayanglah yang Amri bisa utarakan walaupun mereka sudah tiada namu bagi seorang Amri tak ada kata menyerah. Dan tujuan besar ia adalah Ingin menjadi Seorang yang sukses di dunia dan Akhirat dan memperjuangkan Agama Islam seutuhnya.[]MZ_matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar