Rabu, 09 Januari 2013

ASAH MENTAL TANPA RUPIAH DENGAN AKSI JUAL DIRI



Seorang pedagang yang terbiasa berdagang tentu tidak canggung. Begitu juga dengan seorang pengamen jalanan atau penjual minuman di jalanan mereka tidak ada rasa malu karena terbiasa. Apa jadinya bila yang mengerjakan pekerjaan tersebut adalah mahasiswa yang background-nya adalah pekerja.


Sungguh luar biasa, hanya bermodalkan Uang Rp 3000,- untuk transport saja, para mahasiswa PTDI II berangkat dari kampus ke Pasar Rebo. Mereka hanya diperbolehkan membawa Hp saja untuk komunikasi. Mereka berbondong-bondong melakukan aksi Entrepreneur Jual Diri dengan penuh semangat, sabtu, 20/10.

Menurut Kepala bidang Entrepreneur STAI PTDI II Jakarta, Suvino Trihadi,Amd,SE.i bahwa mereka sebagai calon entrepreneur sejati harus dilatih demikian agar muncul ide, kreativitas dan juga berfikir di tengah kesulitan yang mereka hadapi sekarang tanpa berbekal apapun.

Selain itu, menurutnya pula untuk mengetes sejauh mana kemampuan jiwa Entrepreneur yang mereka lakukan.

Kreatifitas yang mereka tunjukkan pun cukup membanggakan. Tanpa rasa malu, mental-mental bajapun nampak terasah. Ada yang menjual jasa, menawarkan dagangan orang, bahkan ceramah keagamaan di bus-bus kota.

"Ini sungguh luar biasa, saya benar-benar tertantang dan sempat bingung apa yang harus dilakukan di tengah-tengah aksi jual diri," Ujar Dede salah satu peserta Aksi Entrepreneur Jual diri.

Lain halnya dengan Arif, salah satu peserta Aksi tersebut dari cabang Jakarta Barat bahwa mempraktekkan aksi entrepreneur sejati sungguh sulit. Dengan bermental baja, dia memcoba menawarkan jasa penjualan parfum. Namun berbeda dengan yang lain, dirinya sama sekali tidak mendapatkan rupiah.

Saking antusiasnya, bahkan seorang polisi yang ikut dalam aksi tersebut rela berkorban hingga mobil dinasnya terperosok ke saluran air hingga ban mobilnya robek. Namun begitu, dia segera menyusul rekan-rekannya ke pasar rebo.[]JN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar