Minggu, 19 Januari 2014

Muda Lalai, Tua Rajin Beribadah




Sifat lalai memang tak terlepas dari pikiran manusia itu sendiri, Lalai juga dapat membuat suatu pikiran hingga tuindakan suatu pekerjaan menjadi seakan ringan, Padahal banyak masalah yang dihadapi dikedepannya.  Minsalnya akan mendapati tamparan dahsyat dengan cara tiba – tiba, tamparan tersebut bukan berarti memukul atau terasa disakiti melainkan mendapati suatu peristiwa yang diluar nalar seperti sakit parah hingga larut usia. Masa muda merupakan masa transisi kehidupan. Namun memilih kehidupan yang baik adalah dambaan setiap manusia.  Lain halnya dengan dimasa muda berleha – leha dan pada akhirnya terjerumus ke lembah penyeselan.

Maka dari itu lalai beribadah dimasa muda merupakan suatu tombak dihari tua nanti. Pertanyaanya ? Apakah umur bisa direka hingga tua nanti ? Hanya Sang Kholik yang mengetahui akan hakl itu. Maka dari itu janganlah sekali – kali berpikiran “ wah mumpung masih muda nanti aj ah, ibadahnya” Nah pertanyaan seperti itu samngatlah salah, karena justru di masa muda adalah dimana tubuh, mata atau penghliatan, telinga atau pendengaran, kaki dan tangan masih aktif normal, sehingga beribadah berjalan dengan baik dan khidmad.
Lain halnya ibadah ketika tua renta,  badan kurus kering, tubuh pengkerut, rambut memutuh, hingga jalan tertatih – tatih, sehingg ketika beribadah tidak merasakan khidmad melainkan merasakan sakit yang dideritannya. Maka dari itu apakah ibadah nunggu sampai tua nanti dengan tubuh yang sudah lemas atau beribadah di usia muda dengan memiliki organ tubuh yang normal. Dan itu semua adalah suatu dua pilihan terhadap manusia yang mau berpikir untuk kedepannaya.[]MZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar