Rabu, 18 Desember 2013

Mengenal Istilah 'Cabe-cabean' di Ibu Kota Jakarta


Jakarta - "Siapa tuh?" tanya seorang anak muda kepada temannya.
"Biasa cabe-cabean gue," jawab orang tersebut.
Istilah cabe-cabean nampaknya memang sedang familiar di kalangan ABG Jakarta. Cabe-cabean menambah kosakata baru anak muda Jakarta, setelah sebelumnya diramaikan dengan kosakata 'alay', 'jablay' dan masih banyak lagi.


Cabe-cabean merujuk pada artian seorang gadis belia yang umurnya masih berada di tingkat SMP ataupun SMA. Gadis-gadis dengan perawakan seksi itu identik dengan keluyuran malam hari, dunia balap liar dan tempat hiburan malam.

Sayangnya, istilah ini tidak merujuk pada sifat positif. Cabe-cabean lebih berkesan pada makna negatif. Kehidupan seks bebas, mabuk-mabukan, bahkan cewek bayaran, melekat pada istilah gadis yang dijuluki cabe-cabean.

Para gadis yang dijuluki cabe-cabean ini biasanya selalu mengenakan baju seksi meskipun cuaca dingin di malam hari. Celana pendek seksi juga seolah menjadi pakaian wajib, biasanya batang rokok selalu menemani para 'cabe-cabean' melewati malam hari hingga matahari terbit.

Tentunya fenomena cabe-cabean harus menjadi fokus pemerintah terutama Pemprov DKI Jakarta. Belum tegasnya peraturan jam belajar bagi para pelajar, membuat fenomena ini menjadi luas. Jika tidak diseriusi, masalah ini bisa saja membawa aib bagi sesama pelajar.

Maka dari itu peran orang tua sangat penting untuk sesering mungkin ekstra menjaga anak - anaknya, karena pergaulan di ibu kota sudah sangat tidak aman untuk para pelajar hingga ABG. Itu terbukti banyaknya pelajar yang terlibat pergaulan bebas hingga hamil muda diluar nikah, sebelum kejadian itu terkena anak buah hati kita maka dari itu waspada sebelum terlambat. []MZ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar