Minggu, 30 Agustus 2015

Banyak harta belum tentu kaya


Mau pilih mana? banyak harta belum tentu kaya, sebaliknya sedikit harta ternyata sangat kaya. jika diminta memilih tentu pilih yang banyak harta dan kaya. begitulah kenyataan yang terjadi dan seringkali kita lupa untuk menyadarinya. Apalagi jika kita bekerja di dunia proyek konstruksi bangunan, mungkin terlalu sibuk kerja siang dan malam mengejar progres atau dikejar-kejar atasan sehingga melupakan bagian tubuh lainya yang juga perlu makan yaitu rohani. akibatnya badan serasa gersang, yang ada justru sibuk melayani raga, memanjakanya dengan makan-makan enak, kendaraan enak, rumah enak dan semua yang serba enak lainya tapi hati tak pernah puas karena selalu ada


keinginan baru yang harus dituruti. akibatnya diri kita bukanya menjadi raja bagi diri sendiri tapi menjadi budak benda-benda yang tidak abadi termasuk tubuh kita yang akan kita tinggalkan ketika kematian menjemput. diri sendiri tak pernah bahagia dan parahnya lagi orang-orang sekitar harus ikut menanggung akibatnya karena adakalanya hal-haknya ikut termakan.

Jadi apa yang harus kita lakukan? Senang terhadap harta tentu saja boleh, karena kita dianjurkan untuk bekerja keras seakan-akan masih hidup seribu tahun lagi yang artinya kita wajib menjadi orang sukses yang banyak harta dan bermanfaat bagi alam semesta, yang tidak boleh adalah senang sekali terhadap harta sehingga bukan kebahagiaan yang kita peroleh dalam kehidupan melainkan rasa resah gelisah yang tak kunjung selesai karena selalu ada permasalahan dan keinginan baru yang dalam pandangan kita tentu memerlukan harta tidak sedikit. Nah.. jika begini maka ada kemungkinan menghalalkan segala cara, karena rasa frustasi akibat keinginan belum juga tercapai. Ibaratnya perjalanan kita semakin masuk ke jurang yang dalam sehingga sulit untuk keluar. untuk itu diperlukan kerjasama dengan rekan-rekan agar bisa saling mengingatkan, tarik menarik agar bisa terlepas dari jurang penderitaan yang berbalut dengan kemewahan. kemasanya saja yang bagus tapi isinya seakan busuk.

Nah.. dalam sisa hidup kita ini marilah mencari harta sebanyak-banyaknya agar bisa digunakan untuk bekal menebar kemanfaatan, tentu saja mencari dengan cara yang halal bukan haram. karena yang namanya harta itu akan dipertanyakan dapatnya dari mana dan untuk apa, tidak lupa kita berikan minimal 2,5% untuk sedekah setiap kali mendapat penghasilan guna mensucikan harta yang kita peroleh dan secara otomatis akan mendapat penghasilan berlipat dari arah yang tidak terduga. ingat orang banyak harta itu ada kemungkinan menjadi semakin pelit karena ujianya adalah kedermawanan dan rasa syukur. Sebaliknya jika kerja keras sudah kita lakukan tapi harta tak kunjung didapat maka tenang saja, tidak perlu berkecil hati karena orang sedikit harta itu ujianya kesabaran, Jika kita bisa hidup bahagian dalam kesederhanaan lalu untuk apa mengejar kesempurnaan yang belum tentu bisa membawa kita ke gerbang kebahagaiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar