Sinyal Ponsel picu Radiasi Otak dan Sakit Kepala
Kini telepon seluler telah menjadi barang yg mudah didapat dan bisa
dimiliki oleh siapa saja. Teknologi yg kini semakin maju mendorong
produsen telepon seluler berlomba-lomba menjual produknya
dg berbagai fitur terbaru dan canggih. Namun dibalik itu semua,
pernahkah anda memperhatikan apakah teknologi tersebut berdampak bagi
kesehatan kita?
Sebagaimana kita semua ketahui, teknologi telepon
seluler/nirkabel membutuhkan jaringan sinyal gelombang elektromagnetik
untuk menghantarkan suara dan data dari satu ponsel ke ponsel lainnya.
Gelombang ini lah yg kemudian diteliti dampaknya bagi kesehatan oleh
pakar kesehatan dunia. Sebut saja salah satunya adalah ponsel pintar yg
memiliki jaringan messenger sebagai unggulan fiturnya. Ternyata dibalik
boomingnya ponsel pintar tersebut, ada dampak negatif yg ditemukan bagi
kesehatan yg selama ini banyak orang tidak menyadarinya. Berbagai
penelitian menyatakan bahwa radiasi ponsel berbahaya bagi kesehatan
terutama untuk bayi dan anak-anak, dimana mereka merupakan usia yg masih
belum sempurna pertumbuhan organ-organnya.
Salah satu produsen
ponsel pintar, Blackberry, telah mengeluarkan pernyataan resminya
tentang bagaimana cara yg baik menggunakan BB tersebut, yakni dg tidak
meletakkan BB di dalam kantong celan/saku baju sebab bs membahayakan
kesehatan. Sebaiknya BB, terutama edisi torch, digunakan dg sarungnya
atau ditaruh di kantong lain yg terlepas dari pakaian kita. Setidaknya
ada jarak 25 mm antara BB dan tubuh kita. Jika BB ditaruh dalam kantong
yg dikeluarkan oleh RIM sendiri,maka signal radio yg berlebihan tidak
akan berdampak pada kesehatan. Efek jangka panjangnya jg tidaklah baik
untuk kesehatan bila sering terpapar signal BB. Yang terganggu akibat BB
bukan hanya secara fisik, tp juga kesehatan mental. Sebab BB bs memicu
ketergantungan layaknya obat-obatan dan penderitanya pun harus
menjalankan terapi ketergantungan untuk pengobatannya. Pengguna BB akan
sering mengecek apakah ada email/pesan masuk/update info terbaru, hal
ini akan sering mengganggu pola tidur memicu insomnia, sakit kepala dan
gangguan konsentrasi. Radiasinya pun bs mengganggu tidur anda,terutama
jika sering diletakkan di samping tempat tidur atau bersamaan dg tempat
tidur.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa Resiko tumor otak
juga meningkat di kalangan pengguna ponsel sebab bisa merusak DNA sel
otak itu sendiri terutama pada anak usia < 8 thn. Ketika ponsel
aktif, maka 70-80% energi radiasi diserap oleh kepala sehingga jika ini
terjadi terus menerus pada anak maka yg terdampak adalah pertumbuhan sel
otak da organ-organ lainnya yg terkena radiasi tersebut.
Berikut adalah tips yg bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak radiasi ponsel :
Sebaiknya jangan mengaktifkan ponsel dekat bayi atau anak,karena dampak radiasinya lebih besar pada anak drpd dewasa
Gunakan peralatan tambahan seperti headset/earphone untuk
mengurangi paparan radiasi,meskipun tidak 100% menguranginya. Atau
gunakan fasilitas loudspeaker.
Usahakan memposisikan ponsel jauh dari tubuh
Kurangi berbicara banyak pada saat menggunakan ponsel, karena
radiasi lebih banyak dipancarkan saat anda berbicara dan mengirim sms
daripada saat mendengarkan/menerima sms.
Sebisa mungkin menggunakan sms dari pada menelepon untuk mengurangi aktifitas radiasi
Pada area dg sinyal lemah,maka radiasi yg dipancarkan semakin kuat, sebaiknya hindari menggunakan ponsel saat sinyal lemah.
Pelindung/casing tambahan justru bisa membuat signal terperangkap dan memancarkan radiasi yg lebih kuat.
Hindari memberikan ponsel pada anak-anak, matikan signal telepon apabila anak menggunakan/memegang ponsel
Bagi ibu-ibu yg hamil dan menyusui jg sebaiknya mengurangi
penggunaan ponsel untuk menghindari efek yg tidak baik untuk kesehatan
janin dan bayi anda.[],mz
Sumber :
News.co.au
Askmen.cm
Blackberry.com
Childrenclinic.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar