Siapa di antara kalian yang suka makan di Warung Tegal (warteg),
atau di Rumah Makan Padang? Biasanya kita akan dihadapkan dengan dua
pilihan cara untuk menikmati sajian masakan di tempat makan tersebut.
Yak, ingin makan dengan sendok, atau tangan?
Beberapa di antara kita mungkin merasa bahwa makan dengan sendok
merupakan pilihan yang paling tepat sebab kita tidak perlu repot-repot
mencuci tangan setelah makan untuk membersihkan sisa-sisa makanan. Atau
justru kita merasa kalau makan dengan tangan akan memberikan sensasi
yang berbeda karena memegang makanan menjadi lebih mudah. Tapi
sebenarnya cara mana yang paling baik? Penasaran?
Nabi Muhammad saw sejak dahulu telah mengajarkan kita untuk makan dengan menggunakan tangan (dengan tiga jari).
“ Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari.” (HR. Muslim, HR. Daud).
Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa makan menggunakan tangan
adalah kebiasaan yang jorok dan kampungan. Namun apakah benar demikian?
Faktanya, makan dengan menggunakan tangan ternyata bisa lebih sehat
daripada makan dengan sendok. Mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan
pada tangan kita terdapat sebuah enzim, yakni enzim RNase yang dapat
menurunkan aktivitas bakteri-bakteri patogen yang ada pada tangan kita
ketika kita makan. Enzim RNase adalah enzim yang dapat mendepolarisasi
RNA (asam nukleat). Sehingga ketika kita menyuap makanan dengan tangan,
bakteri yang terdapat pada makanan dapat terikat oleh enzim Rnase yang
dihasilkan di tangan kita. Tapi tentunya dengan catatan, tangan kita
sudah dicuci terlebih dahulu dengan sabun hingga bersih dan higienis.
Enzim RNase terutama dihasilkan oleh tiga jari tangan kita (ibu jari,
telunjuk, dan jari tengah). Dengan makan menggunakan tiga jari tersebut
– seperti yang diajarkan oleh Rasulullah – bakteri yang terdapat pada
makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan akan diikat oleh enzim
tersebut. RNA, terutama mRNA merupakan materi genetik yang mengkode
suatu protein. Enzim RNase mendepolarisasi RNA mikroorganisme sehingga
mikroorganisme dapat terhambat aktivitasnya. Sehingga bukan saja
bakteri, tetapi juga virus, terutama virus RNA di mana RNA merupakan
pertahanan pertamanya, dapat dihalau untuk berbuat hal-hal yang bisa
merugikan tubuh kita.
Bagaimana dengan sendok? Setelah banyak beraktivitas menggunakan
tangan, mungkin kita berpikir bahwa sendok merupakan pilihan yang baik
untuk menyuap makanan. Akan tetapi, sendok yang digunakan harus
benar-benar dalam keadaan higienis. Perlu diingat bahwa udara dengan
kondisi kelembaban tertentu dapat menjadi kondisi optimum untuk
pertumbuhan bakteri dan uap air dapat menjadi medium perpindahan bakteri
dari udara ke suatu benda (sendok misalnya). Bakteri-bakteri tersebut
bisa datang dari mana saja, bahkan bisa jadi dari tubuh orang-orang yang
ada di ruangan tersebut sebelum kita. Dan tidak menutup kemungkinan
sendok yang kita gunakan untuk makan sudah “ditempati” oleh
bakteri-bakteri yang ada di ruangan tersebut. Apalagi jika sendok
tersebut tidak dicuci dengan bersih, seperti yang biasa tersajikan di
rumah-rumah makan, bukannya higienis bisa jadi malah “memupuk” bakteri
yang tinggal di sendok itu. Dan pada sendok tentunya tidak terdpat enzim
Rnase seperti pada tangan.
Nah, ternyata Allah telah memberikan alat makan yang paling sempurna
bukan, yakni tangan kita sendiri. Dan Rasulullah telah menjadi contoh
serta teladan bagi kita umat muslim untuk senantiasa menjaga kebersihan
dan kesehatan tubuh kita. Menggunakan sendok untuk makan sah-sah saja
asalkan diperhatikan juga kebersihannya. Sekarang keputusan berada di
tangan anda, memilih makan dengan sendok atau dengan tangan. Selamat
makaaan!
Referensi:
http://www.medicalera.com/info_answer.php?thread=11328
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/03/10/apa-benar-makan-dengan-tangan-lebih-sehat/
http://www.beritasatu.com/kesehatan/39914-kebanyakan-infeksi-bakteri-terjadi-di-dalam-ruangan.html
http://qobongsalafi.mywapblog.com/mukjizat-hadistmakan-dengan-tangan-kanan.xhtml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar