Sabtu, 08 Juni 2013

Teknik Mempersiapkan Bahan Orasi





Persiapan yang terkonsep dan teratur sangat diperlukan agar pidato yang kita sampaikan mudah dimengerti audiens. Ada beberapa langkah yang perlu disiapkan dalam berpidato :
Menentukan topic pembicaraan

Sebelum menentukan topic pembicaraan, sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu aspek-aspek pendukungnya seperti bagaimana public yang akan dihadapi, wata dan karakter mereka, urgen diselenggarakan acara tersebut, dan lain sebagainya. Penilaian seperti ini akan membantu orator mengorelasikan antara topic dan public. Betapa senangnya orator apabila public menerima isi pembicaraannya dengan antusias.

Mengalanisis Audiens

Memahami audiens dan situasi sangat memerlukan kecermatan dan kehati-hatian. Sekali berbuat salah dalam menerapkan poin ini, rusaklah kredibelitas seseorang sebagai orator. Tahap ini mencoba untuk meneliti dan menganalisis jenia audiens dari berbagai sisi dan mempelajari kemungkinan-kemungkian yang akan terjadi dan yang tidak akan terjadi. Kesalahan kecil akibat kecerobohan bisa saja mengundang cemoohan dari audiens.

Menganalisa jenis acara

Menganalisa jenis acara termasuk factor yang penting untuk mempersiapkan bahan pidato karena orator dapat menyesuaikan diri sebelum tampil. Misalnya jenis acara formal, dalam acara seperti ini orator tampil serapi mungkin, bahasa yang digunakan adalah bahasa formal. Beda halnya dalam acara nonformal maupun acara keagamaan.

Mengumpulkan dan menyusun bahan referensi

Bahan-bahan referensi sangat membantu kualitas pembicaraan seseorang. Kuncinya adalah sering membaca buku. Untuk mendapatkan bahan-bahan refereni sebenarnya tidak terlalu rumit, bergantung pada topic yang akan disampaikan. Banyak sekali cara untuk mendapatkan bahan referensi, misalnya engan pergi ke took buku, membaca buku di perpustakaan, dan lain sebagainya.

Melatih penyajian

Banyak cara untuk melatih penyajian dalam berpidato. Salah satunya dengan berlatih di depan cermin. Dengan berlatih didepan cermin kita dapat mengevaluasi gaya bicara dan gerakan-gerakan tubuh kita. Sehingga pada saat berpidato nantinya kita tidak akan merasa canggung dalam menyampaikan isi pidato.

Membangun Karakteristik Yang Khas
Seseorang dikenal karena ada beberapa factor yang memudahkan orang lain untuk mengingatnya.Entah karena factor wajah, postur tubuh, suara, entah kebiasaan berpakaian. Terlebih lagi orang itu akan sangat sulit dilupakan bila ada sesuatu yang menarik yang dimilikinya. Pribadi yang luwes seperti inilah yang sangat jarang dimiliki setiap orang. Berikut ini adalah cara membangun kepribadian tersebut :

Menciptakan cirri khas berbicara

Banyak sekali orator yang kurang kreatif dan menjiplak persis gaya bicara seseorang orator yang sudah popular. Namun, jangan dikira bahwa dengan cara ini akan mempermudah dalam penyapmapian isi pidato maupun mendapat sempatik dari audiens, bahkan justru akan menimbulkan cemoohan. Seorang orator yang kreatif akan menciptakan gaya berbicara dalm berpidato yang menjdaikannya berbeda dengan yang lainnya.

Faktor penampilan

Jangan sekali-sekali meremehkan factor penampilan. Bahwa seorang orator yang tampil di depan massa akan menjdai sorotan utama yang dilihat oleh audiens. Kunci sukser orator sejati adalah kebriliannya dalam memadukan konsep berfikir, bergaya, berintonasi, dan berpenampilan.

Membangun pribadi yang semarak

Sejumlah orator telah menciptakan brand imagenya dengan humor-humro segar. Sudah tentu sejumlah masyarakat sangat suka dengan pola sempalan seperti itu sehinggan rekaman-rekaman pidatonya laku di pasaran. Selain itu pidatonya saat diputar cocok untuk semua suasana. Kelebihan seperti ini sangatlah jarang dimiliki oleh kebanyakan orator. Banyak sekali cara untuk membangu pribadi yang semarak saat berpidato salah satu caranya dengan menyisipkan cerita, humor, dan lain sebagainya.

Menciptakan suasana komunikatif

Pada dasarnya, membangun suasana komunikatif bagi seorang orator tidak cukup saat berpidato karena hal itu akan menghilangkan kesan yang terlalu eksklusif. Membiasakan diri menyapa orang lain, seara tidak langsung telah memulai komunikatif. Setidaknya, ungkapan yang dibalas adalah senyuman kecil yang menggairahkan sang penyapa. Dengan menciptakan suasana yang komunikatif akan member kesan bahwa pidato kita terasa lebih hidup.

Pribadi yang karismatik

Sosok manusia yang berkarismatik bukanlah sosok manusia yang misterius. Ia sangat akrab dengan lingkungan yang ada disekitarnya, karena ia tidak suka mengasingkan diri dari kehidupan bermasyarakat, bahwa ia mersa dirinya bagian dari masyarakat. Oleh sebab itu, nilai-nilai yang ditanamkan orang ini adalah bentuk pengabdian dan ketulusan.[]matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar