Selasa, 26 Februari 2013

Dua hal ini, yaitu sabar dan syukur adalah kunci meraih kesuksesan.



Tak mudah melakukan keduanya secara bersamaan. Ada banyak kisah keteladanan yang menginspirasi agar senantiasa tak patah asa. Alquran mengisahkan, bagaimana kesabaran Nabi Ayub AS menerima cobaan. Ia merasakan tiga penderitaan sekaligus, yaitu rasa sakit, kesedihan, dan kesendirian. Allah SWT mengujinya dengan harta, keluarga, dan penyakit.


Hartanya musnah, ia ditinggal istri dan tak lagi memiliki teman, dan ia menderita penyakit kulit akut. Ini seperti tertuang di Surah al-Anbiya' ayat 83-84. Ia tetap bersabar. Buah kesabaran itu, ia akhirnya sembuh dan meraih kasih sayang Allah.

Bersabar tak hanya pada hal yang tidak disukai, tapi makna bersabar juga mencakup menahan diri dari nafsu ketika mendapat nikmat. Seperti kala mendapat promosi jabatan atau rezeki tak terduga.

Beberapa cara bisa ditempuh untuk mudah bersabar. Ini sejatinya adalah 'perangkat lunak' dalam diri kita sebagai anugerah dari Allah. Di antaranya ialah memperbanyak senyum. Jika sedang terbakar emosi, tersenyumlah. Senyum adalah obat hati yang mujarab.

Biasanya kata-kata tersebut terucap ketika seseorang baru ditimpa sebuah musibah, ironinya musibah yang memang kurang menguntungkan. Jika kita cermati kata syukur adalah merupakan indikasi penghambaan yang mendalam ketika secara langsung ataupun tidak langsung kita yakini sebagai sebuah kata yang dalam.

Peredam rasa iri hati, sombong, dengki, dan penyakit hati lainnya merupakan kata yang tepat untuk kita sebutkan terhadap kata syukur, karena sesungguhnya yang Maha segalannya adalah Allah swt, Tuhan semesta alam.

Mari kita tundukkan hati dan pikiran kita sejenak kita merenungi sudah seberapa besar nikmat yang telah kita terima, bagi anda yang memang sedang ditimpa dengan cobaan hidup yang amat berat. Maka mulailah dengan meredam amarah, dan kita nikmati setiap nikmat yang diberikan.[]MZ_matasiswa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar