Bambu Apus, Juli 2013. Pemuda dizaman sekarang ini banyak sekali persoalan - persoalan yang terjadi sehingga dapat merusak akhlak pemikiran serta tingkah laku mereka dalam keseharianya, seperti media sosial, pergaulan bebas, mengidolakan yang tak seharusnya pantas diidolakan hingga banyaknya pemuda yang membangkang terhadap orang tua, karena dampak dari kiteria - kiteria tersebut.
Maka dari itu peran kita adalah sebisa mungkin mengajak dengan merangkulnya dan berbicara dengan lemah lembut agar hati para pemuda tersebut luluh akan apa yang telah disampaikan. Seperti contoh. Mengadakan suatu Kegiatan yang positif seperti mengadakan sanlat dibulan Ramadhan ini, mengadakan training kemampuan untuk usaha, mengadakan pengajian rutin, membantu dalam pembibingan Rohis disekolah sekolah dll, agar para pemuda tersebut mengetahui sejarah Islam dan menegtahui hal - hal apa saja yang dilarang oleh Islam yang tentu berujuk terhadap Alqur'an dan As sunnah.
Seperti halnya yaitu Ust Maan Amshori yang salah satu pengisi sanlat yang bertepat di Bambu Apus Cipayung Jakarta Timur tersebut sangatlah antuasis, sanlat tersebut dilaksanakan di suatu Masjid di daerah tersebut sebut saja Nurul Hikmah. Tema yang dibawakan yakni Rukun Iman dan Aqidah Akhlak, peserta Sanlat ( Pesantren Kilat ) tersebut yakni dari SD dan SMP dilingkungan tersebut, antusias peserta sangat bagus merespon apa yang telah disampaikan oleh ust tersebut yang berasal dari Bekasi asli yakni keturunan Betawi.
" yang patut di idolakan bukan artis yakni Baginda Rasulullah SAW, bukan yang lainnya" ujar Ust. Maan Amshori Selaku pengisi acara sanlat tersebut. Sanlat yang dilaksanakan selama tiga hari terhitung dari tanggal 27 - 29 Juli 2013 Di Masjid Nurul Hikmah, kegiatan sanlat tersebut bertujuan untuk melatih para pemuda untuk mengenal islam lebih dalam lagi dan hal terpenting adalah sebagai penerus dakwah islam kdikemudian hari.
Pesantren Kilat merupakan kegiatan yang tepat untuk mengisi
liburan dengan sebaik-baiknya. Melalui pesantren kilat, anak akan menerima nilai-nilai keagamaan sebagai dasar pembentukan kepribadian dan moral yang akan tertanam dalam jiwa dan sanubari. Dalam pesantren kilat ini akan dipelajari aspek-aspek kebersamaan, kepemimpinan, dan kemasyarakatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pesantren kilat, seorang anak akan mengisi liburannya dengan hal-hal yang bermanfaat. Hal ini sejalan dengan pernyataan Bapak Presiden Soeharto bahwa pelaksanaan kegiatan semacam pesantren kilat perlu ditingkatkan frekuensi dan kualitasnya.
Untuk mewujudkan hal di atas bukanlah suatu hal yang mudah, karena diperlukan cukup banyak tenaga, biaya, serta waktu yang akan tercurah untuk melaksanakan salah satu amanah sebagai seorang muslim untuk membantu mempersiapkan generasi muslim Rabbi Radhiyya.
Anak-anak sebagai generasi harapan bangsa, tidak lain merupakan amanah dari Allah Yang Maha Rahiim. Generasi ini masih sangat peka terhadap berbagai pengaruh lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu tidak salah apabila disebutkan bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang sangat menyenangkan dan merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian seorang insan. Pada masa inilah tertanam dan terbentuknya dasar pribadi yang merupakan fondasi perkembangan kepribadian selanjutnya.
Saat pembentukan pribadi tersebut, perlu ditanamkan kepada anak-anak pendidikan keagamaan dan juga pengalaman yang berkesan, yang membekas dalam jiwa mereka sebagai bekal yang bermanfaat dalam pembentukan kepribadiannya kelak. Dan perlu dibiasakan pada mereka untuk mempelajari agama sejak dini, sehingga timbul pada diri mereka bahwa ilmu agama merupakan kebutuhan bagi setiap muslim. Selain itu penting ditanamkan kesadaran beribadah sejak dini, karena hakikat penciptaan seluruh manusia dan jin adalah untuk mengabdi (beribadah)kepada Allah. Sudah selayaknya seluruh aktivitas kita didasari niat ibadah. Kesadaran inilah yang kelak akan melahirkan ethos kerja seorang muslim. ethos kerja ini akan melahirkan pribadi-pribadi yang senantiasa produkif, efektif dan efisien dan mukhlish dalam bertindak. Pribadi-pribadi seperti inilah yang kita perlukan untuk membangkitkan kembali kejayaan din kita Al-Islam.
Kepada merekalah kita memiliki tanggung jawab moral dalam masalah pelaksanaan pendidikan, pembinaan, ketrampilan, dan pengalaman agar kelak mereka dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan zamannya. Dengan demikian, harapan akan munculnya generasi penerus yang lebih baik akan tercapai.
Pembinaan Anak-anak Saudara Bahruddin bermaksud menyelenggarakan kegiatan yang menunjang pada perwujudan di atas dengan mengadakan kegiatan massal anak-anak dalam mempelajari ilmu agama sekaligus jadi wahana penanaman kesadaran beribadah.
Dasar Pemikiran
"Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu" (Q. S. Adz-Zarriyat 56)
"Dan hendaklah takut kepada Allah dan rosul-Nya, orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah yang mereka khawatir terhadap mereka, oleh karena itu hendaklah mengucapkan perkataan yang benar." (Q.S. Annisaa : 9)
Tujuan
Sanlat diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengakrabkan anak-anak dengan lembaga pendidikan Islam.
2. Meningkatkan pemahaman anak-anak tentang Islam.
3. Membentuk sikap, tingkah laku dan budi pekerti yang Islami.
4. Membuka wawasan pemikiran anak-anak.
5. Menanamkan ruh Ibadah dalam seluruh aktivitas kehidupan.
6. Mengenalkan konsep kewirausahaan Islam.[]MZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar