Label anak gaul adalah impian setiap remaja. Pakai baju
serba fashionable,HP keluaran terbaru, tahu gossip-gosip artis pujaan, hafal
lirik lagu paling hit dan wajib nonton film yang baru dirilis. Selanjutnya
harus punya pacar, kencan tiap akhir pecan, dugem bersama hingga pesta seks.
Duh apa begitu merek anak gaul ?
Opini umum mengatakan, anak gaul itu dicirikan sebagai anak
yang banyak teman, cewek maupun cowok. Juga, anak yang berwawasan luas soal
info-info seputar pergaulan. Missal gossip-gosip terpanas, tempat-tempat
nongkrong yang oke, tempat shopping yang asyik, film-film atau sinetron yang
booming, hafal group band, penyanyi dan lagu-lagu yang lagi in, dll. Pokoknya
nggak malu-maluin deh kalo diajak bicara soal gituan.
Selain itu, anak gaul pastinya juga selalumengenakan busana
plus asesori dan perlengkapan penunjang lainnya yang trendy. Juga gemar
perawatan ke salon dan jalan-jalan ke mall. Selanjutnya, anak gaul juga
penganut pacaran, hobi clubbing dan dugem. Terakhir, anak gaul juga biasanya
nggak ketinggalan model-model hape terbaru, gadget tercanggih, game-game teranyar,
webnya anak gaul, trend motor atau mobil, dll. Pokonya perkembangan tekhnologi
apapun nggak ketinggalan selalu diikuti. Nah, kalo nggak memenuhi kriteria di
atas, remaja serta merta dicap kuper. Begitukah ?
GAUL ITU . . .
Dalam kamus bahasa indonesia tertulis, bergaul artinya
bercampur, berbaur dan bermasyarakat. Jadi, bergaul itu intinya bermasyarakat.
Kurang pas kalau anak gaul itu identik dengan yang namanya trend, hura-hura dan
bercampur-baur cowok-cewek. Yang benar, siapa saja yang bisa berbaur dengan
masyarakat, berteman dan berwawasan, itulah yang layak dicap anak gaul.
Biarpun penampilan culun, tapi banyak teman. Biarpun nggak
pernah dugem, otaknya encer. Biarpun nggak pernah ke salon, tapi badan tetap
terawat. Biarpun pakai jilbab, tapi tetap bermasyarakat. Itulah anak gaul yang
sebenarnya.
Tentunya salah banget kalau gaul juga diidentikkan dengan
seks bebas. Justru, bergaul itu harus minus seks bebas. Apalagi buat muslimah,
gaul musti hati-hati. Nah, untuk itu kita kudu punya modal buat bergaul. Apa
tuh ?
1. Perbanyak teman dan sahabat
Berteman dengan siapa saja, cowok atau cewek tak masalah.
Tapi, harus ada batasan gimana kita berteman. Maksudnya, kita tetep kudu
selektif dalam mencari temen bergaul. Jangan asal comot tanpa tahu kualitasnya.
Akan lebih baik jika kita koleksi teman sejati, yakni yang seide dan
sepemahaman dengan kita. Jadilah teman yang membawa manfaatbagi orang banyak,
bukan malah menebar kerusakan atau merepotkan lingkungan. Rasul bersabda :
”Orang yang paling baik adalh orang yang paling banyak manfaatnya untuk
manusia”.
2. Pegang prinsip be yourself
Bergaullah, tapi jangan terbawa arus atau terjebak dalam
lingkaran trend pergaulan yang nggak bener. Berlakulah seperti ikan yang hidup
di laut. Dia berenang kesana kemari dengan siapa saja tanpa sungkan-sungkan.
Meski hidup di air asin tapi tubuhnya nggak ikut-ikutan menjadi asin.
Ingat, pesan Rasulullah SAW : ”Orang mukmin yang bergaul
dengan orang lain dan tabah menghadapi gangguan mereka lebih baik daripada
orang mukmin yang tidak bergaul dengan orang lain dan tidak tabah menghadapi
gangguan mereka” (At-Tirmidzi).
Saat ini, lingkungan pergaulan bisa dibilang sudah bobrok,
tapi kita jangan ikut-ikutan bobrok. Jangan sampai jadi korban salah pergaulan.
Seperti ikut-ikutan trend mode jahiliyah, pacaran dll. Jadilah diri sendiri.
Itu sudah cukup buat modal kita bersosialisasi dengan lingkungan dan
teman-teman.
3. gaul islami sehat dan aman
harus paham kaidah-kaidah syara’, sehingga meski gaul, kita
masih punya akal sehat alias nggak teracuni pikiran-pikiran negatif. Kita juga
masih bisa mikir positif, serius menata masa depan, nggak sekadar hura-hura,
bahkan menjadi remaja yang berguna buat sesama. Aman, karena dengan mengikuti
kaidah-kaidah pergaulan yang selaras dengan islam , kita nggak bakal terjerumus
dalam lembah nista. Apalagi buat cewek, jangan sampai gara-gara pergaulan yang
nggak bener malah hilang harga diri. Hiy . . . syerem.
4. Kuasai informasi
Tentunya informasi yang positif. Ikuti terus berita-berita
terkini dan tercanggih, biar otak jadi kritis. Jejali memorimu dengan wawasan
ilmu pengetahuan modern, perkembangan iptek, tsaqofah islam, analisis terkini,
isu aktual seputar politik, ekonomi dan sosial budaya, dll. Ingat, siapa yang
menguasai informasi dialah yang menguasai dunia. Hanya dengan menguasai
informasi kamu akan nyambung ketika berdiskusi sama siapa saja. Ini modal
penting buat berbaur dengan masyarakat. Insya Allah nggak bakalan ada orang
yang ngecap kamu kuper.
ATURAN GAUL
Bergaul boleh-boleh aja, malah kadang ada perlunya. Tapi
awas, jangan sampai terjebak pergaulan cewek-cowok tanpa batas. Misal,
berakrab-akrab ria ama cowok atau cewek, mesra-mesraan, gonta-ganti pasangan
atau malah berhubungan intim dengan siapa aja. Itu namanya pergaulan bebas.
By the way, apa sih maksudnya gaul bebas itu ? kalo
dipandang dari sudut pandang islam, yang terkategori gaul bebas tuh misalnya
temenan cewek cowok dengan campur baur tanpa batasan, berteman tapi mesra
(TTM), hubungan tanpa status (HTS), pacaran dan bahkan sampai berzina.
Sebaliknya, pergaulan yang nggak bebas itu berarti pergaulan
yang ada batasan-batasan normanya. Artinya, cewek-cowok ketika bergaul itu ada
aturannya, seperti tidak berdua-duaan, mesra-mesraan dll. Karena, pada dasarnya
cowok dan cewek itu hidup terpisah (infhishol), kecuali jira ada kebutuhan
syar’i yang mengharuskan mereka bertemu. Misal dalam aktifitas menimba ilmu,
nggak masalah kalo cowok-cewek relajar bersama dikelas. Tapi tetep, nggak boleh
bercampur baur nggak karuan.
Guru laki-laki mengajar murid perempuan juga oke-oke aja,
begitu pula sebaliknya. Tapi ya itu tadi, sebatas kebutuhan relajar-mengajar.
Kalo sudah selesai urusan relajar-mengajar, ya sudah, jangan curi-curi
kesempatan buat melakukan aktifitas yang nggak dibolehkan syara’.
Dalam muamalah lain seperti jual beli, pengobatan, social,
dakwah dan sejenisnya, nggak masalh cowok-cewek saling bekerjasama. Hanya
sekali lagi, jangan memanfaatkan desempatan ditengah kesempitan dengan
berakrab-akrab ria dan bermesra-mesraan. Apalagi kalo sampai terjadi hubungan
singkat suka sama suka alias seks bebas.
Aturan itu bukan berarti buat mengekang manusia dalam
bergaul. Enggak sama sekali. Tapi justru buat menjaga supaya pergaulan bisa
terarah, terkendali, sehat dan aman. Iyalah, segala sesuatu itu kan musti ada
aturannya. Palnet-planet yang nggak punya nafsu aja diatur biar nggak saling
tabrakan, apalagi manusia yang punya akal, hati dan naluri. Bisa-bisa berabe
donk kalo segala sesuatu dibebaskan begitu aja. Bayangin kalo pergaulan cowok-cewek
bebas merdeka, apa yang bakal terjadi ? pastinya hancur !
Makanya, nggak usah bangga deh jadi penganut pergaulan
bebas. Malah mustinyatobat, detik ini juga. Siap ?!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar