Nama Felix Siauw mulai berkibar menjadi motivator muda Islam
dalam jagat training motivasi tingkat nasional. Dalam trainingnya, pria
kelahiran 1984 ini berangkat dari ideologi Islam menuju muslim kaffah. Rupanya
sebelum menemukan itu, Felix Siauw sempat bergelut dengan metode Neuro Linguistic
Programme (NLP). Akan tetapi, banyak hal dari NLP yang menurutnya bertentangan
dengan prinsip Islam.
“Yang saya dapatkan di NLP adalah penuh dengan tipuan bahwa
kemudian sesuatu atas dasar Islam, tapi sebenarnya hal itu kita lakukan untuk
kepentingan diri kita sendiri,” tegasnya kepada Eramuslim.com, Rabu (14/3) di
sela-sela Islamic Book Fair 2012
NLP sendiri, baginya, bisa dikatakan sebagai ilmu yang
manusia sentris, bahwa manusia jadi tokoh utama dunia yang lain adalah figuran.
Karenanya tidak heran NLP adalah ilmu yang dikembangkan oleh orang-orang
kapitalis.
“Walaupun kemudian NLP ini tidak semuanya bertentangan
dengan akidah tapi ini adalah ilmu yang dikembangkan oleh orang-orang
kapitalis. Untuk kemudian mereka hidup di dunia kapitalis hingga tanpa sadar
kita digiring bahwa sesuatu harus diukur dengan materi,” lanjut alumni IPB yang
memeluk Islam di umur 18 tahun ini.
Hal inilah yang akhirnya membuat Felix Siauw memutuskan
keluar dari metode NLP. Dari situ ia berfikir kenapa tidak memajukan Islam
saja. Metode Islam adalah metode sempurna untuk menuju muslim yang kaffah dan
berani menampilkan identitas sebagai seorang mukmin.
“Dimana dalam ilmu-ilmu yang lain utnuk merangkul banyak
audiens kita harus mengomong Tuhan, bukan Allah. Kita harus ngomong kebaikan,
bukan Syariat. Kita harus berbicara hal yang bersifat pop dan umum yang
kemudian bertentangan dengan hati kita sendiri, padahal yang kita perjuangkan
Islam yang sempurna,” tegasnya panjang lebar.
Pilihan yang diambil Felix bukan tanpa resiko, segmentasi
dakwah ideologis ini memang relatif masih jarang digeluti. Tapi begitulah
Islam, agama yang memang harus disampaikan apa adanya.
“Kita harus menyampaikan Islam thok. Apapun resikonya
kemudian, itulah resiko saya. Segmentasi dakwah kita adalah orang muslim dan
ini harus lebih didahulukan daripada yang lain,” tutur ayah tiga anak ini.
Training motivasi inilah yang sangat ditunggu-tunggu oleh
umat muslim. Ditengah arus akidah umat Islam yang mulai tergerus dan tidak lagi
bangga kepada agamanya, trainer-trainer muslim ditantang untuk terjun
menyuarakan ideologi Islam.
“Saya belum lihat orang semacam ini dimanapun di Indonesia
yang kemudian mengambil Islam secara total dan kemudian menyampaikan ini dan
pede dengan ini dan bisa mendapatkan pengikut dalam arti bukan pengikut
orangnya, tapi idenya,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar