Selasa, 08 April 2014

23 Buah - Buahan Asli Indonesia Yang Mulai Terlupakan



1. Jamblang

Buah jamblang ini, cukup terkenal dengan pohonnya, yang katanya, menjadi sarang kuntilanak . Dibalik semua itu, ternyata buah jamblang rasanya sepet-sepet dan manis. Beberapa bagian tanaman ini juga dipergunakan sebagai bahan obat, tradisional maupun modern. Kulit batang, daun, buah dan bijinya sering kali digunakan sebagai obat kencing manis, diare, dan beberapa penyakit lain.

2. Keledang

Buah keledang. Apakah nama ini asing di telinga Anda ?

Sekilas buah ini mirip nangka, bentuknya yang unik dan rasanya yang manis, rasanya seperti campuran nangka dan manggis. Tertarik untuk mencoba ? Jika tertarik. Silahkan ke Kota Samarinda di bulan Desember.

3. Gohok

Buah gohok atau gowok. Buah yang ga bisa di makan sama kulit-kulitnya ini, sudah lumayan langka di temui. Anda yang sudah pernah makan buah ini, hanya bisa “Nyengir” . Tapi buat Anda yang belum pernah mencoba buah ini. Anda bisa datang ke Jl. Yusuf Adiwinata, Menteng. Hati-hati dengan rasa asamnya!

4. Kesemek

Dagingnya renyah dan rasanya mirip campuran mangga dan apel. Dan kalo Anda mau tau, dibandingkan semangka dan apel kandungan vitamin C juga A pada buah ini jauh lebih tinggi. Kesemek juga mencegah kanker & jantung ( duet penyakit orang kaya nih gan ), menurunkan kolestrol jahat, dan mencegah sembelit.

5. Ceplukan

Buah yang mirip cherry hutan ini. Memiliki nama sunda Cecendet. Biasanya tumbuh liar di kebon-kebon, tepi hutan dan daerah yang terkena cahaya matahari. Tapi seumur-umur saya belum pernah nemuin tanaman ini yang buahnya udah masak (warnanya kuning). Katanya rasanya manis dan di sukai anak-anak. Yang mau coba ? Biasanya udah di bentuk dalam kemasan tablet, soalnya buah ini khasiatnya sangat banyak.

6. Kecapi

Kecapi merupakan buah yang agak rumit memakannya, karena kulitnya begitu liat dan kuat, kadang perlu dijepit pake pinngiran pintu untuk membukanya. Malah kalau belum bisa juga, biasa dilempar ketanah sampai kulitnya terbuka (jadi inget masa kecil).

Kecapi, sentul atau ketuat adalah nama sejenis buah dan juga pohon penghasilnya. Nama-nama lainnya adalah kechapi (Mal.), sentol, santol atau wild mangosteen (Ingg.), santor (Fil.) dan lain-lain. Nama ilmiahnya Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr.

Kecapi diperkirakan berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya. Berabad-abad yang silam, tumbuhan ini dibawa dan dimasukkan ke India, Indonesia (Borneo, Maluku), Mauritius, dan Filipina, di mana tanaman buah ini kemudian menjadi populer, ditanam secara luas dan mengalami naturalisasi.

Pohon ini ditanam terutama karena diharapkan buahnya, yang berasa manis atau agak masam. Kulit buahnya yang berdaging tebal kerap dimakan dalam keadaan segar atau dimasak lebih dulu, dijadikan manisan atau marmalade.

Buah kecapi bertipe buah buni, berbentuk bulat pipih, berdiameter 5-6 cm, berwarna kuning keemasan, berbulu halus; daging buah bagian luarnya tebal dan keras, berwarna merah daging dan rasanya agak asam; daging buah bagian dalam lunak, berwarna putih, rasanya asam sampai manis, biasanya melekat pada biji. Bijinya 2-5 butir per buah, berbentuk bulat telur, sungsang, berwarna coklat berkilat, berukuran besar; keping bijinya berwarna merah.

Kayu kecapi bermutu baik sebagai bahan konstruksi rumah, bahan perkakas atau kerajinan, mudah dikerjakan dan mudah dipoles.

Berbagai bagian pohon kecapi memiliki khasiat obat. Rebusan daunnya digunakan sebagai penurun demam. Serbuk kulit batangnya untuk pengobatan cacing gelang. Akarnya untuk obat kembung, sakit perut dan diare; serta untuk penguat tubuh wanita setelah melahirkan.

7. Lobi – Lobi

Buah lobi, biasanya kita sebut lobi-lobi, kalo di sukabumi lolobi . Biasanya lobi-lobi di jadikan rujak dengan bumbu standar, garam, gula merah, cabe rawit, tambah terasi, dan rasanya bener bener asam manis, seger banget. Biasanya di tukang rujak bebeg masih di jual.

8. Gandaria

Buah gandaria menyerupai mangga bulat yang kecil. Pohonnya sedang, namun tinggi. Tingginya dapat mencapai 25 m. Tajuknya rapat. Dahannya berbentuk lebar memanjang, dengan ujung yang tumpul. Perbungaannya malai, bunganya menyerupai bunga mangga yang berwarna kuning, dan muncul di ketiak daun. Berbunga pada bulan September-Desember. Buahnya bulat, seperti kelereng. Tipenya seperti buah batu, mengeluarkan cairan kental dan bau khas seperti terpentin. Sewaktu masih muda, warnanya hijau, dan kalau sudah matang, berwarna kuning oranye. Bijinya berwarna ungu. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong. Waktu muda berwarna putih, kemudian berangsur ungu tua, lalu menjadi hijau tua.

9. Boni

Barangkali, hanya sedikit saja orang yang mengetahui buah yang satu ini. Seperti herbal lainnya, buah Buni juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan. Tinggi pohon tanaman ini bisa mencapai sekitar 15-30 m. Pohon Buni tumbuh dan banyak tersebar di kawasan Asia Tenggara, Australia, dan Indonesia tentunya. Di dataran Jawa, tanaman ini bisa ditemukan di hutan-hutan dengan ketinggian maksimal 1.400 meter di atas permukaan air laut (dpl).

Daun tanaman ini berbentuk tunggal, memiliki tangkai yang pendek, dan berbentuk seperti telur yang lonjong. Panjang daunnya antara 9-25 cm, bagian tepiannya agak bergelombang, dan ujungnya meruncing.

Daun mudanya berwarna hijau muda dan ketika sudah tua berubah menjadi hijau tua. Tanaman ini berbunga dalam tandan, keluarnya dari ketiak atau pada bagian ujung percabangannya.

Buahnya berbentuk kecil, elips, dan berwarna hijau. Ketika sudah masak, warna buah akan berubah menjadi ungu kehitaman dengan rasa yang manis dan sedikit asam.

Anda yang suka lalapan juga dapat mengonsumsi daunnya yang masih muda. Selain itu, daun tanaman Buni juga bisa digunakan untuk campuran jamu.

Sedangkan, buahnya yang masih muda dapat dibuat untuk rujak. Buah Buni yang sudah matang bisa langsung dimakan atau dibuat selai.

10. Menteng

Rasanya asam-asam manis. Daging buahnya sangat sedikit karena bijinya besar. Buah ini banyak
terdapat di Bogor dan sekitarnya. Di Jawa Tengah, menteng disebut dengan mundung.

Menteng, kepundung, atau (ke)mundung adalah pohon penghasil buah dengan nama sama yang dapat dimakan. Sekilas buah menteng mirip dengan buah duku namun tajuk pohonnya berbeda. Rasa buahnya biasanya masam (kecut) meskipun ada pula yang manis.

Menteng dulu biasa ditanam di pekarangan namun sekarang sudah sulit ditemui akibat desakan penduduk dan penanaman tanaman buah lain yang lebih disukai. Tumbuhan ini asli dari Pulau Jawa. Di sekitar Jakarta dan Bogor kadang-kadang masih ditemukan penjual buah menteng.

11. Kemang

Buah kemang sejenis mangga, apabila telah matang berwarna kuning kecoklat-coklatan. Buah ini mengeluarkan aroma seperti terpentin. Daging buah berwarna kuning,mengandung banyak cairan dengan rasa asam manis. Buah yang masak dapat dimakan segar, sedang buah yang hampir masak biasanya dimakan untuk campuran rujak.

Daunnya yang masih muda dapat digunakan untuk lalap. Kemang menyebar secara alami di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya, dan banyak dibudidayakan di Jawa bagian barat, terutama dekat Bogor. Tumbuhan ini terutama menyebar di dataran rendah di bawah 400 m, jarang hingga 800 m dpl. Jenis ini tahan terhadap penggenangan, dan seringkali didapati dekat tepi sung

12. Bisbul

Bisbul adalah nama sejenis buah beserta pohonnya. Tumbuhan ini berkerabat dekat dengan kesemek dan kayu hitam.

Nama-nama lainnya adalah buah mentega (bahasa Melayu, merujuk pada daging buahnya ketika masak),

kamagong, tabang atau mabolo (Tagalog, merujuk pada kulit buahnya yang berbulu halus), marit (Thailand), dan velvet apple (Inggris).

Buah bisbol berbentuk bulat, agak pipih. Kulit buah berwarna merah muda, atau jingga kekuning-kuningan dengan bulu halus berwarna kemerahan. Berbau seperti mentega. Biji berwarna coklat.

13. Burahol

Adalah flora identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Buah kepel dikenal sebagai buah meja (santapan wajib) kegemaran puteri kraton di Jawa karena menyebabkan keringat beraroma wangi. Bentuk buah burahol bulat lonjong atau kebulatan, bagian pangkal agak meruncing. Warnanya coklat keabu-abuan, kalau sudah tua berubah menjadi coklat tua. Daging buah agak kekuningan sampai kecoklatan, rasa manis, membungkus biji yang berukuran cukup besar. Buah masak dimakan segar, dan setelah makan buah ini pengeluaran air seni menjadi lancar. Selain itu, bau keringat menjadi wangi, bau napas menjadi harum.

14. Jambu Air Mawar

Jambu mawar alias jambu kraton adalah anggota suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara, Dinamai demikian karena buah jambu ini memiliki aroma wangi yang keras seperti mawar.

15. Rukem

Buah berbentuk bulat, daging buahnya tebal dan mengandung cairan. berbiji banyak. Dapat dimakan dalam keadaan segar, dan dapat pula dibuat rujak. Bisa juga dibuat manisan dan asinan. Buah yang masihBuah yang masak berwarna merah kehitaman. Rasanya asam-asam manis,dan muda dapat digunkan sebagai obat, dan daun mudanya bisa untuk lalap.

16. Sawo Durian

Buah sawo durian hijau yang telah tua kulitnya hijau keputihan dan jika masih muda warnanya hijau muda. Sedang daging buahnya lunak dan berwarna putih susu bila telah masak. Sawo durian merah mula-mula berwarna hijau, lalu berubah kemerahan dan lantas menjadi keunguan di saat mencapai kematangannya. Daging buah berwarna putih susu seperti sawo durian hijau. Hanya saja di bagian tepinya, bila dibelah, akan tampak warna keunguan.

17. Sawo Kecik

Buah berbentuk bulat telur berukuran kecil. Buah yang masak enak dimakan, rasanya manis, kadang-kadang sedikit sepet. Kulitnya sangat tipis, dan mudah mengelupas. Buahnya selain dapat dimakan, kayunya yang keras dan kuat sangat baik untuk dibuat patung, perabot rumah tangga, alat-alat pertukangan, tiang penyangga rumah, dan sebagainya.

18. Terap

Pohon ini terutama ditanam karena buahnya, yang dimakan dalam keadaan segar atau diolah sebagai kue-kue. Buah terap harus segera dimakan dalam beberapa jam setelah dibuka, karena baunya yang harum cepat berkurang dan warnanya dapat berubah karena teroksidasi.

Biji terap juga dapat dimakan setelah dipanggang atau direbus dengan garam. Terap dapat tumbuh sejak daerah dekat pantai hingga ketinggian sekitar 1000 m dpl. Pohon ini menyenangi tanah liat berpasir dan wilayah dengan curah hujan cukup tinggi dan merata. Buah biasa didapati di awal musim hujan, antara Agustus hingga Januari bergantung pada lokasinya.

19. Buah jambu bol biasa disajikan sebagai buah meja. Jambu bol, bersama dengan jambu air dan jambu semarang atau jambu cincalo memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan. Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan. Karena rasa dan aromanya, jambu bol pada umumnya lebih disukai orang dan karena itu harganya juga umumnya lebih tinggi daripada jambu air atau jambu semarang. Kulit batangnya digunakan sebagai obat sariawan. Sedangkan kayunya yang keras dan kemerahan cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah.

20. Ciremai

Ceremai tumbuhan berbentuk pohon, berumur panjang, Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling warna hijau muda, bentuk bulat telur, panjang 2 – 7 cm, lebar 1,5 – 2 cm, helaian daun tipis tegar, ujung runcing, pangkal tumpul (obtusus), tepi rata, pertulangan menyirip (pinnate), tidak memiliki daun penumpu, permukaan halus, tidak pernah meluruh. Bunga majemuk, bentuk tandan (racemus), muncul di sepanjang batang dan cabang, kelopak berbentuk bintang (stellatus), mahkota berwarna merah muda. Buah batu (drupa), bulat, panjang 1,2 - 1,5 cm, warna kuning muda, bentuk biji bulat pipih, berbiji 4 – 6, berwarna cokelat muda, rasanya asam. Akar tunggang.

21. Kawis

Buah ini khas dari Kabupaten Rembang dan sudah termasuk buah yang langka di jaman ini. Buah lawis ini katanya hanya bisa hidup di tanah yang mengandung kapur. Selain di Rembang, dapat juga dijumpai di Juwana-Kabupaten Pati. Aromanya khas, bentuknya seperti melon, tapi
lebih kecil dan tempurungnya keras. Sering juga disebut Java Cola karena rasanya yang mirip cola. Buah ini kalau sudah matang, diolah menjadi sirup dan limun (minuman bersoda). Bisa juga dimakan langsung dengan dicampur gula atau dibuat semacam es blewah.

22. Matoa

Pohon matoa dapat tumbuh tinggi dan memiliki kayu yang cukup keras. Rasa buahnya adalah campuran antara rambutan, durian, dan kelengkeng. Buahnya berbentuk lonjong dan seukuran buah pinang, ketika muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan. Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Papua Barat.

23. Murbei

Nama daerah: Kitau; Kerto; Babasaran; Bebesaran; Murbei; Lampaung; Mempaung

Buah murbei yg berwarna merah berasa manis asam, tumbuhan ini berbentuk semak-semak, biasanya ditemui di dataran tinggi.[]mss

Tidak ada komentar:

Posting Komentar