Senin, 24 Maret 2014

Pesta Parpol


Foto: Pesta Parpol

Pemilu yang yang akan datang merupakan memilu untuk pergantian Presiden hingga jajarannya, Pesta Parpolpun tak tapatv dihindarkan, berapapun kerocek yang dikeluarkan tak membuat Caleg Menghitungkan. Yang terpenting adalah dapat terpilih, namun apakah dengan Pesta, serta mengutarakan aksinya, atau apresiasinya untuk Bangsa, seperti sumpah serapah, yang terpampang diberbagai media maupun percetakan, yakni brosul, kalender. Baju, Online Sosial Media, Koran, Majalah, Iklan Tv, Spanduk, Pamlet. DLL.

Apakah Jika Terpilihnya nanti, Bisa mengemban amanah, serta janji - janji yang diutarakan. Bukan hanya itu dampak dari Pesta tersebut adalah menjadikan senang bagi yang terpilih, dan tak jarang menjadi murung serta galau ketika tak terpilih, namun dan dana yang dikeluarkan tidaklah sedikit.

Ingin Terpilih adalah tujuannya, namun bagaimana sikap rakyat untuk segera berpikir keras dengan adanya situasi seperti ini yang bercontinue pada setiap periodenya. Warga atau masyarakat pun harus lebih hati - hati untuk memilih. Karena dampak tersebut tak terlihat didunia, melainkan diakhirat kelak. Syukur - syukur yang terpilih nanti dapat mengutaran janjinya, dll.

Dampak seperti itu juga tak terlepas dari yang namanya Golput, Golput itu terjadi serentak bukan hanya kebetulan belaka, melainkan masyarakat yang merasakan serta menjalankan kehidupan sehari - hari namun, selama ini masyarakat pun tidak terlihat sejahtera, bisa dilihat masih banyaknya Warga Jakarta yang Miskin hingga tak punya tempat tinggal atau gelandang, meningkatnya pergaulan bebas, kemiskinan meraja lela, kerusukan dimana - mana, naiknya harga pokok termasuk BBM, DLL. Apakah semua itu membuat rakyat sejahtera. Maka dari itu masyarakat seakan tak percaya dengan kehidupan yang dibawah naungan tersebut, bukannya sejak awal berjanji untuk mensejahterakan masyarakat. Namun tetap saja tidak ada perubahan uyang segnifikan.[]
Pemilu yang yang akan datang merupakan memilu untuk pergantian Presiden hingga jajarannya, Pesta Parpolpun tak patut dihindarkan, berapapun kerocek yang dikeluarkan tak membuat Caleg Menghitungkan. Yang terpenting adalah dapat terpilih, namun apakah dengan Pesta, serta mengutarakan aksinya, atau apresiasinya untuk Bangsa, seperti sumpah serapah, yang terpampang diberbagai media maupun percetakan, yakni brosul, kalender. Baju, Online Sosial Media, Koran, Majalah, Iklan Tv, Spanduk, Pamlet. DLL.

Apakah Jika Terpilihnya nanti, Bisa mengemban amanah, serta janji - janji yang diutarakan. Bukan hanya itu dampak dari Pesta tersebut adalah menjadikan senang bagi yang terpilih, dan tak jarang menjadi murung serta galau ketika tak terpilih, namun dan dana yang dikeluarkan tidaklah sedikit.

Ingin Terpilih adalah tujuannya, namun bagaimana sikap rakyat untuk segera berpikir keras dengan adanya situasi seperti ini yang bercontinue pada setiap periodenya. Warga atau masyarakat pun harus lebih hati - hati untuk memilih. Karena dampak tersebut tak terlihat didunia, melainkan diakhirat kelak. Syukur - syukur yang terpilih nanti dapat mengutaran janjinya, dll.

Dampak seperti itu juga tak terlepas dari yang namanya Golput, Golput itu terjadi serentak bukan hanya kebetulan belaka, melainkan masyarakat yang merasakan serta menjalankan kehidupan sehari - hari namun, selama ini masyarakat pun tidak terlihat sejahtera, bisa dilihat masih banyaknya Warga Jakarta yang Miskin hingga tak punya tempat tinggal atau gelandang, meningkatnya pergaulan bebas, kemiskinan meraja lela, kerusukan dimana - mana, naiknya harga pokok termasuk BBM, DLL. Apakah semua itu membuat rakyat sejahtera. Maka dari itu masyarakat seakan tak percaya dengan kehidupan yang dibawah naungan tersebut, bukannya sejak awal berjanji untuk mensejahterakan masyarakat. Namun tetap saja tidak ada perubahan uyang segnifikan.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar