Sifat lalai memang tak terlepas dari pikiran manusia itu
sendiri, Lalai juga dapat membuat suatu pikiran hingga tuindakan suatu
pekerjaan menjadi seakan ringan, Padahal banyak masalah yang dihadapi
dikedepannya. Minsalnya akan mendapati
tamparan dahsyat dengan cara tiba – tiba, tamparan tersebut bukan berarti
memukul atau terasa disakiti melainkan mendapati suatu peristiwa yang diluar
nalar seperti sakit parah hingga larut usia. Masa muda merupakan masa transisi
kehidupan. Namun memilih kehidupan yang baik adalah dambaan setiap
manusia. Lain halnya dengan dimasa muda
berleha – leha dan pada akhirnya terjerumus ke lembah penyeselan.
Maka dari itu lalai beribadah dimasa muda merupakan suatu tombak
dihari tua nanti. Pertanyaanya ? Apakah umur bisa direka hingga tua nanti ?
Hanya Sang Kholik yang mengetahui akan hakl itu. Maka dari itu janganlah sekali
– kali berpikiran “ wah mumpung masih muda nanti aj ah, ibadahnya” Nah
pertanyaan seperti itu samngatlah salah, karena justru di masa muda adalah
dimana tubuh, mata atau penghliatan, telinga atau pendengaran, kaki dan tangan
masih aktif normal, sehingga beribadah berjalan dengan baik dan khidmad.
Lain halnya ibadah ketika tua renta, badan kurus kering, tubuh pengkerut, rambut
memutuh, hingga jalan tertatih – tatih, sehingg ketika beribadah tidak
merasakan khidmad melainkan merasakan sakit yang dideritannya. Maka dari itu
apakah ibadah nunggu sampai tua nanti dengan tubuh yang sudah lemas atau
beribadah di usia muda dengan memiliki organ tubuh yang normal. Dan itu semua
adalah suatu dua pilihan terhadap manusia yang mau berpikir untuk kedepannaya.[]MZ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar