Rabu, 31 Desember 2014

Media Tanam dan Pot



Banyak pembahasan secara sepintas tentang media tanam di beberapa artikel di situs ini. Anda pun bisa memperoleh informasi lebih mendalam dari internet mengenai jenis-jenis media tanam yang dapat digunakan untuk menanam dalam pot. Sulit untuk tidak menyertakan keberadaan media tanam saat sedang membahas mengenai kehidupan flora. Terlebih lagi jika kita menggunakan pot sebagai wadah tempat menanam. Berbeda halnya jika kita menanam langsung di atas permukaan hamparan tanah, dimana selalu ada bantuan dari keadaan lingkungan sekitarnya guna memenuhi kekurangan akan kebutuhan dasar selama proses pertumbuhan (mis. mikro organisme). Menanam menggunakan pot memiliki konsekuensi tetap konsisten dalam memenuhi kelayakan media tanam untuk tanaman yang tumbuh di atas nya, di samping banyak hal lainnya.

Pengertian media tanam (dalam lingkungan awam) sebagai bahan atau materi tempat tanaman tumbuh, telah mengalami evolusi dari bahan asalnya yaitu tanah. Hal ini, mungkin, hanya terjadi di Indonesia dan negara-negera lain yang terletak di daerah katulistiwa, yang sangat kaya akan materi alam flora. Informasi-informasi yang beredar di internet mengenai media tanam, mayoritas selalu mengasumsikan bahwa yang disebut sebagai media tanam adalah tanah. Tidak lebih. Sedangkan media tanam yang sering dinyatakan di Indonesia secara umum di pasaran, seringkali berupa bahan pelengkap kelayakan nutrisi untuk tanah, seperti kompos, pakis, sekam mentah dan lain sebagainya.

Memang sulit merawat tanah untuk tetap bisa memiliki kecukupan kandungan nutrisi bagi tanaman, terlebih bagi yang tidak memiliki dasar pengetahuan dalam bidang tersebut. Mayoritas penggemar tanaman hias adalah awam botani (termasuk saya). Mereka hanya menyukai tanaman hias dan ingin memeliharanya di rumah. Kondisi awam dan tidak mengerti ini membuka kesempatan bagi beberapa pedagang tanaman mencari pengganti media untuk menanam yang lebih mudah perawatannya dari tanah. Tersedialah berbagai jenis media menanam pengganti tanah yang sedianya merupakan, mayoritas, bahan pelengkap kebutuhan nutrisi untuk tanah.

Ternyata, apa yang dilakukan para pedagang itu terbukti efektif. Saat ini, banyak para penggemar tanaman hias amatir, mampu merawat dan menjaga koleksi tanaman-nya dengan baik. Sampai pada akhirnya, pengertian media tanam mulai berevolusi di lingkungan pedagang perlengkapan berkebun. Jika kita menanyakan keberadaan media tanam, mereka akan bertanya balik kepada anda, “Media tanam untuk tanaman apa?”.

Dampak negatif penggunaan bahan pelengkap kebutuhan nutrisi untuk tanah yang dijadikan sebagai pengganti tanah ini adalah jumlahnya yang kian hari kian menipis akibat permintaan yang kian meninggi. Memang, ada juga bahan pelengkap kebutuhan nutrisi untuk tanah buatan manusia, seperti kompos. Namun, permintaan akan bahan pelengkap kebutuhan nutrisi untuk tanah yang alami, tetap saja tinggi. Ada beberapa produk alam yang tetap tidak dapat tergantikan oleh buatan manusia. Sehingga, patut untuk kita menyadari dan menanamkan perilaku tindakan pemakaian media tanam alami dengan lebih bijaksana.

Seperti pembahasan dalam beberapa artikel di situs ini, pengertian media tanam tidak mengacu hanya pada tanah, tetapi bahan atau materi yang bisa dijadikan menanam tanaman. Saya telah mencoba beberapa jenis media tanam yang biasa beredar di pasaran, seperti pakis, andam, daun bambu, sekam mentah (kulit beras), sekam bakar, sabut kelapa dan termasuk tanah. Cara pengaplikasian yang paling sering digunakan adalah dengan mencampur dan mengaduk beberapa jenis media tanam hingga merata. Tujuannya adalah mendapatkan satu komposisi media tanam yang cukup ideal untuk dipakai sebagai media menanam mayoritas tanaman hias pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar