Terompet berbahan dasar cover Alquran beredar di kalangan masyarakat. Setelah sebelumnya hanya beredar di Kendal, Jawa Tengah, kini penjualan terompet berbahan dasar kitab suci umat Islam itu turut merambah wilayah Bekasi, Jakarta dan Bogor.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menilai, beredarnya terompet bersampul Alquran bisa terjadi akibat unsur keawaman hingga kesengajaan dari pihak-pihak tidak bertanggungjawab.
"Mungkin karena keawaman tentang agama atau karena kesengajaan yakni memancing emosi umat Islam dan dianggap selesai dengan permohonan maaf," kata Din saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Kamis (31/12/2015).
Dirinya merasa menyesal bahwa kasus seperti itu bisa terulang kembali setelah sebelumnya umat islam dihebohkan tentang peredaran sandal berlafal Allah.
Menurutnya, hal-hal demikian menganggu sikap intoleran dan stabilitas sosial lantaran telah menistakan simbol agama sehingga membuat umat Islam curiga bahwa hal itu dilakukan oleh umat nonmuslim. "Jalan terbaik adalah menyeret terduga pelaku baik pembuat maupun penerima yakni toko yang menjualnya," tegas Din.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu meyakini bahwa ada aktor intelektual di balik kasus peredaran terompet bersampul Alquran itu. Terlebih kata dia, peredarannya sangat masif di mana yang sebelumnya hanya berada di Jawa Tengah kini sudah merembet ke Jawa Barat.
"Saya yakin di balik kasus ini ada aktor intelektualis yang sengaja ingin memancing emosi dan menghina kitab suci umat Islam atau mengadu antar umat beragama. Peredarannya yang masif memperkuat keyakinan ini," jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta Polri untuk mengusut dan menangkap pelakunya tidak hanya sekadar menyita barang bukti dan menganggap bahwa hal tersebut merupakan bentuk ketidaksengajaan. "Itu terlalu menyederhanakan masalah. Kasus ini harus diusut tuntas," tegasnya.
Kendati demikian, Din berpesan kepada umat Islam agar tidak terpancing dan senantiasa menahan diri sehingga tidak perlu bereaksi berlebihan. Baginya, isu ini hanya ujian bagi umat Islam. "Ini adalah ujian terhadap umat Islam yang perlu disikapi dengan kepala dingin dan hati yang jernih. Kemuliaan Islam dan Alquran tak terkurangi sedikitpun dengan penistaan dan penghinaan sebesar apapun," tutupnya. (*/Van KRjogja.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar