Sabtu, 17 Oktober 2015
Ada 2 penyebab utama kenapa kucing mati tiba-tiba.
Yakni karena Feline Panleucopenia/Feline Parvovirus dan flu kucing.
Feline Panleucopenia/Feline Parvovirus
Penyakit ini disebut juga Feline Parvovirus, Feline Infectous Enteritis/FIE (radang usus menular). Panleucopenia adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus. Angka kematian berkisar 25 - 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing.
Penyakit ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing, muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting. Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh virus ini.
Oleh karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan desinfektan yang sesuai. Virus masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di kelenjar pertahanan di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kemudian virus akan berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh tubuh, sumsum tulang dan selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.
Gejala Feline Panleucopenia/Feline Parvovirus
Penyakit ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada kucing. Kadang-kadang perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati tiba-tiba sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit. Setelah diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
Cara mencegahnya Feline Panleucopenia/Feline Parvovirus
Vaksinasi yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian. Setelah itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa dilakukan tiap tahun.
Terus bersihin kandang pakek desinfektan khusus hewan yang dijual di petshop terdekat.
Flu Kucing
Flu kucing adalah penyakit pada kucing yang biasanya disebabkan oleh infeksi satu atau kombinasi beberapa virus (virus herpes dan virus calici) dan bakteri. Flu kucing juga menyebar melalui air liur, cairan bersin/droplet yang mengandung virus. Droplet tersebar melalui bersin, kontak langsung atau tidak langsung melalui peralatan (tempat makanan, minuman, kandang, dll) yang tercemar virus.
Kontak tidak langsung juga dapat terjadi melalui sentuhan manusia, jadi cucilah tangan dengan sabun/antiseptik setelah memegang kucing sakit agar tidak menulari kucing lain.
Gejala Flu Kucing
Diawali dengan bersin-bersin bekelanjutan, demam, nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, lemah, lesu, diikuti dengan batuk, mata merah dan berair. Tanda-tanda penyakit biasanya mulai berkurang setelah 7 hari dan kembali ke kondisi semula dalam 2-3 minggu. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan semacam sariawan pada mulut dan menyebabkan kucing kesakitan bila makan.
Cara mencegah Flu Kucing:
1. Vaksin teratur
2. Kandang harus bersih
3. Berikan suplemen atau vitamin (minta dokter)
Memelihara kucing bukanlah perkara gampang, bisa terbilang sulit. Namun dengan cinta, perhatian dan kasih sayang maka semua hal itu akan terasa mudah. Jadi cintai kucing anda dan rawat baik-baik agar tehindar dari dua jenis penyakit di atas yang menyebabkan kucing mati tiba-tiba.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sekarang2x INI banyak kucing mati di jl. Kedoya duri raya gang masjid al ukhuwah rt 13 rw 01. Saya takut ada orang yang menaruh racun tikus sembarangan, kasian nasib kucing kampung. Saat saya menulis komentar INI 1 kucing sedang sekarat, 2 sebelumnya telah mati diduga keracunan
BalasHapus