Seorang Panglima Romawi bernama Gregory penasaran mengapa Khalid bin Walid disebut pedang Allah (syaifullah). Ia mengira, Khalid bin Walid mendapat sebilah pedang dari langit sehingga selalu menang dalam perang.
Pada pekan keempat Agustus 636 M bertepatan dengan pekan ketiga Rajab 15 H, Gregory mendatangi Khalid bin Walid. Saat itu perang Yarmuk belum berakhir, namun ia ingin mendapatkan kejelasan tentang gelar pedang Allah.
“Wahai Khalid,” kata Gregory, “jawablah dengan jujur dan jangan berdusta karena seorang yang merdeka tidak akan berdusta dan jangan pula engkau menipuku karena seorang yang mulia tidak akan menipu orang yang berharap secara baik-baik. Apakah Allah pernah menurunkan sebuah pedang dari langit kepada Nabi-Nya kemudian diberikannya kepadamu sehingga setiap kali engkau hunuskan pada suatu kaum engkau pasti bisa mengalahkannya?”
“Tidak,” jawab Khalid bin Walid.
“Lantas mengapa engkau disebut pedang Allah?”
“Lantas mengapa engkau disebut pedang Allah?”
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengutus Nabi-Nya pada kami lalu ia menyeru kami, tapi kami lari dan menjauh darinya. Kemudian sebagian dari kami memercayai dan mengikutinya dan sebagian lagi menjauh dan mendustakannya. Mulanya aku termasuk yang mendustakan, menjauh, bahkan memeranginya. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala melembutkan hati kami dan memberi kami petunjuk sehingga kami mengikutinya. Kemudian beliau bersabda, ‘Engkau adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang Dia hunuskan kepada kaum musyrikin’.”
Gregory kemudian bertanya tentang Islam kepada Khalid bin Walid. Tak disangka, kuliah singkat di sela-sela perang itu membuat Gregory masuk Islam. [Ibnu K/Tarbiyah.net]
Disarikan dari buku Khalid bin Walid karya Agha Ibrahim Akram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar