Sunnahnya Walimatus Safar
Bagi
masyarakat muslim Indonesia, ibadah selalu diperlengkapi dengan berbagai
macam tindakan yang menunjang ibadah itu sendiri, yang selanjutnya di
kenal dengan tradisi. Sebagian banyak tradisi tersebut merupakan hasil
dari keterpengaruhan antara budaya local dengan Islam. Kita mengenal
ngabuburit, kultum, kolak, buka puasa bersama, mudik dan lainsebagainya
di sekitar puasa. Kita juga mengenal tahlilan, talqin, tujuh hari dan
seterusnya dalam tradisi kematian. Dan juga walimatus safar bagi ibadah
haji. Hal ini
merupakan karakter Islam Indonesia yang tidak dimiliki
oleh Islam yang lain. Tradisi ini tidak muncul begitu saja, ia memiliki
sejarah panjang. Sejarah itu menunjukkan bahwa berbagai tradisi tersebut
dilahirkan melalui pemikiran yang dalam oleh para kyai dan ulama
pendahulu melalui berbagai pertimbangan soiologis. Apa yang dilakukan
para ulam terdahulu ini, bukanlah sekedar istinbath al-hukmi tetapi
menciptakan lahan ibadah tersendiri yang dapat diisi dan dipenuhi dengan
pahala bagi yang menjalankannya.
Di tengah gelombang
globalisasi dan modernisasi, tradisi semacam ini haruslah dijaga untuk
membentengi masyarakat dari individualism yang akut. Akan tetapi di
kemudian hari, mereka yang tidak tahu dan tidak mau belajar sejarah
menggugat beberapa tradisi itu dengan menganggapnya sebagai hal bid’ah,
bahkan menghukumi para pelakunya sebagai pendosa. Naudzubillah min
dzalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar