Lantunan bacaan ayat-ayat al-quran mengalir dengan indah dari sang imam. Puluhan ribu jamaah sholat tarawih begitu antusias menikmati setiap ayat yang dibacakan. Suara khas besar dan irama nan akrab ditelinga, seakan membawa imajinasi tengah berada di Masjid Nabawi. Teringat suara Syaikh Abdurrohman al Hudzaifi yang membacakan ayat-ayat al-Quran di beberapa sholat fardlu.
Itulah salah satu pesona dari rangkaian i’tikaf yang diselenggarakan di Masjid Agung At-Tin. Begitulah setiap tahunnya. Setiap memasuki bulan suci Ramadhan, terlebih lagi memasuki sepuluh malam terakhir, ribuan bahkan puluhan ribu warga Jakarta dan sekitarnya memadati masjid besar yang berada di kawasan TMII ini, untuk beribadah sholat tarawih dan tentu saja beri’tikaf dengan harapan mendapatkan karunia dari Alloh SWT berupa Lailatul Qadar.
Tulisan berikut ini merupakan kesan-kesan diriku sehabis beri’tifikaf di masjid ini.
Fasilitas
Sudah banyak diketahui, bahwa masjid ini merupakan salah satu masjid terbaik dan terbesar di Jakarta. Berbagai fasilitas disediakan oleh pengurus masjid untuk kemudahan dan kenyamanan jamaah dalam melaksanakan ibadah.
Masjid ini memiliki halaman yang cukup luas di semua sisinya. Sisi bagian belakang masjid yang menghadap jalan raya, cukup luas. Di area tersebut juga berdiri kokoh menara masjid. Anak-anak suka sekali bermain di halaman ini di waktu pagi. Selain luas, juga bersih halaman tersebut.
Di bagian depan masjid, terdapat halaman yang sangat luas seperti teras raksasa yang dikelilingi oleh koridor terbuka. Di sana terdapat beberapa pancuran yang bisa digunakan untuk berwudlu.
Tempat yang luas ini merupakan favorit bagi para jamaah dan keluarganya. Duduk-duduk santai sambil menikmati makanan berbuka atau bermain-main bagi anak-anak merupakan pemandangan yang jamak ditemui pada saat ramadhan.
Pada Ramadhan tahun ini, di lapangan tersebut juga digelar basar. Banyak tenda didirikan untuk menjual aneka macam barang dagangan. Mulai dari baju muslim, makanan, buku-buku, CD/VCD murotal, jamu-jamu herbal, dll.
Pada sisi samping masjid terdapat lahan parkir yang cukup luas. Meski begitu, pada setiap malam ganjil di sepuluh malam terakhir ramadhan, bisa dipastikan parkiran penuh sesak dengan kendaraan para jamaah, mulai dari selepas maghrib sampai selepas waktu duha.
Salah satu kenyamanan yang diberikan kepada jamaah adalah tempat wudlu, toilet dan kamar mandi. Menempati lantai dasar samping kanan, tempat-tempat tersebut tersedia dengan cukup memadai dan mampu mengakomodir para jamaah yang ingin memanfaatkannya. Ketersediaan air yang selalu tercukupi ditambah kebersihan yang selalu terjaga, menjadikannya salah satu alasan bagi jama’ah untuk beri’tikaf di masjid ini.
Yang utama, tentu saja ruang sholat utama yang luas, ditambah ruang mezanine, dan dua ruang selasar yang luas pula, menjadikan masjid ini cukup untuk menampung ribuan jamaah bermalam di dalamnya.
Di mana lokasi untuk istirahat ? Pihak penyelenggara telah menyediakan beberapa lokasi sebagai tempat untuk istirahat (tidur) bagi para jamaah. Di antaranya di bagian serambi, selasar dan lantai dasar. Khusus lantai dasar diperuntukkan bagi jamaah wanita atau keluarga.
Untuk ruang mezanine dikhususkan untuk jamaah wanita.
Tempat-tempat yang telah disediakan untuk istirahat tersebut akan penuh oleh jamaah pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir ramadhan (21, 23, 25, 27, 29). Bahkan untuk mencari tempat meluruskan badan saja susah sekali. Tidak hanya di ruang-ruang tadi, bahkan di ruang sholat utamapun penuh sesak oleh para jamaah. Entah berapa puluh ribu jamaah yang memenuhi masjid.
Dan yang tidak kebagian tempat, terpaksa mereka beristirahat di halaman luar. Menggelar tikar di rerumputan adalah pemandangan yang tidak jarang ditemui. Sambil menunggu waktu untuk kegiatan qiyamul lail, mereka ada yang tiduran, ada yang membaca al-quran, ada juga yang bercakap-cakap dengan kerabat dan rekan.
Pihak penyelenggara juga menyediakan fasilitas cuci. Di sana telah ditentukan beberapa lokasi untuk menjemur pakaian. Selain itu bagi yang malas mencuri, jasa laundry juga ada tersedia di sana. Ongkos laundrynya pun cukup terjangkau bagi para jamaah.
Kebersihan di masjid ini selalu terjaga. Setiap pagi, mulai jam 10.00, semua area masjid dibersihkan oleh para petugas. Para jamaahpun diminta merapikan barang bawaannya (seperti : tas, kasus lipat, dll) untuk memudahkan para petugas membersihkan area-area tersebut.
Keamanan di dalam masjid pun cukup terjaga. Terdapat satuan keamanan yang bertugas baik di luar maupun di dalam masjid. Mereka berjaga 24 jam secara bergantian. Dan mereka semakin sibuk ketika jamaah memenuhi masjid pada malam-malam ganjil di akhir ramadhan.
Dengan begitu banyaknya jamaah, masalah kesehatan tentulah wajar muncul. Dan itu juga menjadi perhatian dari pihak penyelenggara. Maka beradalah di sana satu stand kesehatan milik Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) yang selama 24 jam melayani para jamaah dengan cuma-cuma, kecuali untuk pemeriksaan-pemeriksaan tertentu.
Aneka Kegiatan
Untuk ikut i’tikaf, para jamaah memang dihimbau untuk melakukan pendaftaran di panitia. Di sana jama’ah dapat sekalian untuk membeli kupon sahur. Jamaah juga akan mendapatkan pin keikutsertaan dalam i’tikaf. Semua itu adalah untuk memudahkan panitia dan berkoordinasi dan menjaga kenyamanan jamaah.
Peraturan-peraturan selama mengikuti i’tikaf pun dipasang di beberapa lokasi agar jamaah mengetahui dan mentaatinya.
Selama dalam i’tikaf, jamaah biasanya menghabiskan waktu untuk sholat baik fardlu maupun sunnah, membaca al-quran, membaca buku-buku, atau juga berdiskusi dengan rekan-rekan yang ada. Suara lantunan al-quran yang dibaca oleh para jamaah hampir dapat ditemui di semua lokasi. Mulai dari ruang sholat, selasar, tangga, lantai dasar, bahkan sampai di halaman masjid, bisa dengan mudah ditemui.
Selain itu juga ada beberapa kegiatan yang dikelola oleh penyelenggara.
Berbuka bersama adalah kegiatan rutin yang selalu diselenggarakan. Penyelenggara menyediakan kebutuhan berbuka untuk ribuan jamaah yang ada berupa minuman teh manis, kurma dan makanan box. Dan semua itu gratis. Setelah mengantri para jamaah dapat menunggu waktu berbuka dengan duduk-duduk di koridor luar, atau di halaman masjid. Makan dan minum di ruang sholat utama dan sekitarnya sebenarnya tidak diperkenankan. Hal itu untuk menjaga kebersihan masjid.
Sholat Fardlu Jamaah dan Sholat Tarawih tentu saja menjadi kegiatan utama. Ruangan sholat masjid ini cukup luas dan mampu menampu sekian banyak jamaah. Karpet-karpet dan lantaipun selalu bersih. Dan yang utama, para imam masjid ini memiliki kapasitas yang cukup bagus. Sehingga semua itu menjadikan para jamaah merasa nyaman dan khusyuk dalam ibadahnya.
Sholat tarawih di masjid ini dilakukan sebanyak 20 rakaat plus tiga witir. Sebelum sholat tarawih dimulai selalu didahului dengan ceramah sekitar 30 menit. Dalam melaksanakan sholat tarawih para jamaah ada yang mengikuti 20 rakaat dan ada yang 8 rakaat sesuai dengan keyakinannya. Namun semua itu tak menjadikan perbedaan yang berarti.
Oh ya, satu hal yang sangat aku bahagia melihatnya adalah keakraban antar jamaah. Meski mereka berbeda dalam hal pemahaman furuq (ada yang Muhammadiyah, NU, Salafi, Tarbiyah, dll), mereka tetap asyik dalam kebersamaan. Beberapa diskusi yang memang kadang diwarnai sedikit adu argumentasi, nampak hangat dan tak jarang senda gurau muncul di sana.
Kajian Islam merupakan salah satu kegiatan yang menarik bagi para jamaah. Selepas sholat tarawih, terutama pada malam-malam ganjil, diadakanlah kajian islam dengan narasumber yang cukup kompeten di bidangnya. Pada saat itu, tema yang diambil antara lain mengenai ekonomi syariah dan wakaf, sejarah islam (kekhalifahan utsmaniyah), dan pembahasan tentang neraka dan surga. Kegiatan yang dimulai dari pukul 22.00 itu setelah melalui sesi tanya jawab bisa selesai pada pukul 24.00. Dan luar biasanya, antusias jamaahnya cukup tinggi hingga memenuhi area ruang sholat utama.
Kajian Ba’da Dzuhur juga diadakan setiap dua hari sekali. Pada waktu itu kajian dzuhur berupa kajian tafsir surat Al-Munafiquun.
Selain itu, setelah sholat dzuhur selalu disampaikan kultum oleh imam yang memimpin sholat. Bener-bener kultum karena cukup singkat. Tapi meski singkat, tausiah yang disampaikan cukup padat dan berisi.
Sholat Qiyamul Lain dan Muhasabah merupakan menu yang dinantikan pula oleh para jamaah. Dengan menghadirkan para asatidz yang bagus baik dari segi bacaan tilawahnya dalam memimpin sholat maupun kedalaman tausiahnya dalam muhasabah, menjadikan setiap sepertiga malam terasa berarti.
Orang tua, muda, laki-laki, perempuan, remaja, bahkan anak-anak kecil dengan antusias bangun jam 01:30 malam untuk beranjak menuju tempat wudlu. Dan setelah berwudlu menuju ruang sholat utama untuk melaksanan ibadah Qiyamul Lail dan bermuhasabah. Semua itu dilaksanakan hingga jam 03:00.
Makan Sahur selama i’tikaf di masjid ini bisa dilakukan dengan cara membeli kupon sahur. Atau bisa juga membeli makanan di luar yaitu di kantin masjid ataupun di pedagang kaki lima yang berjejer di luar masjid.
Menyimak hafalan al-Quran sungguh menjadi kekhasan masjid ini di setiap ramadhan. Selepas sholat subuh, berdzikir dan berdoa, seorang hafidz duduk di depan berhadapan dengan jamaah, kemudian melantunkan ayat-ayat suci al-quran sebanyak satu juz secara hafalan. Para jamaah dapat mengikutinya sambil menyimak melalui mushaf al-Quran yang dimilikinya masing-masing. Jadi selama bulan ramadhan mulai hari pertama s/d terakhir, keseluruhan ayat al-quran dalam 30 juzz dibacakan dengan cara hafalan.
Ramadhan 1431 H / 2010 M, adalah kedua kalinya diriku beruntun beri’tikaf di masjid ini. Tahun lalu diriku cuma tiga hari. Namun alhamdulillah, tahun ini mendapatkan jatah cuti yang lebih, jadi bisa beri’tikaf sekitar enam hari.
Untuk tahun-tahun ke depan, jika ada netter sekalian yang ingin beri’tikaf, Masjid Agung At-Tin kiranya layak untuk dijadikan pilihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar