Kejujuran tidak selalu membawa kebaikan bagi yang berpikir,
berkata, dan berbuat jujur. Itulah
kenyataannya.
Contohnya saat siswa-siswa sekolah mengerjakan ulangan.
Belum tentu siswa yang berbuat jujur dengan mengerjakan sendiri nilainya bagus.
Bisa saja siswa yang menyontek malah mendapat nilai bagus.
Contoh lain adalah saat berdagang. Pedagang yang jujur belum
tentu mendapat untung yang banyak. Bisa saja pedagang yang tidak jujur malah
mendapat untung lebih banyak.
Itulah kejujuran.
Berpikir tidak jujur tidak akan membuat sial.
Berkata tidak jujur tidak akan membuat dosa.
Berbuat tidak jujur tidak akan membuat sedih.
Namun,
Kejujuran adalah kesadaran. Jika seseorang sadar maka tentu
saja orang tersebut akan berbuat jujur.
Kejujuran berasal dari hati nurani dan tidak bisa
dipaksakan. Jadi mari kita latih hati nurani kita untuk berbuat jujur.
Di manapun Anda bekerja pasti akan selalu dihantui berbagai
macam persoalan. Tak mengherankan, jika banyak pekerja kerap melontarkan
keluhan. Masalahnya, keluhan-keluhan ini tidak akan menyelesaikan problem di
kantor, malah justru membuat Anda makin tertekan yang bisa menimbulkan stres
berat.
Sering kali kita komplain terhadap beban pekerjaan yang
diberikan kepada kita, padahal tanpa kita sadari hal tersebut akan menambah
berat bagi kita dalam menyelesaikannya, disinilah peran hati yang iklas
dibutuhkan. Sebab orang yang iklas itu adalah orang yang berkarakter kuat,
sikapnya tidak tergantung oleh ada atau tidaknya pujian maupun penghargaan
manusia.
Bekerja dengan hati nurani, kecerdasan dan kejujuran.
Sudahkah kita berdoa tiap hari sebelum memulai pekerjaan? suatu pekerjaan akan
lebih efektif jika di mulai dengan doa yang pada akhirnya akan menghasilkan
sesuatu yang baik pula, suasana hati yang buruk akan berpengaruh pada keadaan
hari yang buruk pula. Perasaan yang baik akan membantu kita dalam segala hal,
mulai dari rasa percaya diri hingga kemampuan menyelesaikan banyak hal.
Awalilah pekerjaaan dengan menyelaraskan pikiran dan hati
nurani, bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas adalah bagian
dari otak, sedangkan bekerja ikhlas adalah bagian dari hati. Apapun aktifitas
dan pekerjaan kita, hendaknya bermodalkan kejujuran.
Karena semua agama sesungguhnya mengajarkan kejujuran di
dalam bekerja. Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi. Seseorang yang
bekerja dengan orang lain, maka ia seharusnya berbuat jujur di dalam kerjanya.
Dia tidak mau menipu, memperdaya, bersumpah palsu, dan membujuk di dalam
berbagai hal apapun. Bekerja dengan orang lain –atau dalam ruang publik—sudah
melayaknya mengedepankan kejujuran. Melalui kejujuran tersebut, maka akan
menghasilkantrust yang sangat dibutuhkan di dalam kegiatan bekerja bersama.
Konsep Kejujuran Bekerja
Nabi Muhammad pada lebih dari empat belas abad lalu telah
mengajarkan konsep kejujuran (al-amin). Yaitu setelah iman, prioritas pertama
kita adalah membangun kredibilitas diri. Efeknya akan timbul komitmen. Hal
inilah yang dilakukan Nabi dalam berdakwah. Kredibilitas diri beliau sungguh
sangat mengagumkan, sehingga banyak yang tertarik, dan berkomitmen pada Islam
Menurut beliau, minimal ada tiga sebab sehingga seseorang
dapat disebut kredibel, yaitu; pertama, jujur dan terpercaya. Orang jujur itu
adalah orang yang merdeka, tidak takut dengan siapa pun, bebas mengatakan serta
berbuat benar. Sedangkan pendusta, dalam hidupnya ia seperti terpenjara. Karena
dalam bekerja, memiliki modal uang bukanlah hal utama, tetapi kejujuran adalah
modal terpenting. Jika kita jujur, Insya Allah pasti akan banyak orang yang
percaya meminjamkan modalnya kepada kita atau pun mempekerjakan kita dalam tim
mereka.
Kedua, orang kredibel juga adalah orang yang cakap.
Orang-orang akan puas dengan apa yang dikerjakannya. Begitu pun Nabi Muhammad,
semua orang yang bertemu beliau, merasa puas dengan kinerjanya, yaitu janjinya
ditepati, jujur, dan amanah. Seharusnya, kita senantiasa dapat menambah
keilmuan tentang pekerjaan yang kita geluti, agar kualitas pekerjaan (amal)
kian meningkat.
Ketiga, kredibilitas juga diperoleh jika kita pandai
berinovasi atau kreatif. Jaman terus berubah, orang-orang bergerak maju ke
depan. Andai kita tidak berubah, lambat bergerak, kita pasti akan tertinggal,
terpinggirkan oleh mereka yang kreatif dan inovatif. Apalagi setiap orang pasti
senang dengan hal-hal baru. Untuk itulah, kita sekuat tenaga harus
mengembangkan diri, terus menambah ilmu, agar berbuat pekerjaan yang kreatif
dan inovatif bagi sesama.
Kenapa Kita Harus Bekerja Dengan Jujur?
Ketika memandang hidup di dunia, kita memang harus bekerja
sekuat tenaga. Bahkan, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits, kita
beramal duniawi seolah-olah akan berumur panjang. Di saat yang sama, kita pun
harus sadar seandainya esok kita meninggalkan dunia ini. Nabi Muhammad juga
telah menyebutkan bahwa orang cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat
mati dan mempersiapkan diri menghadapinya Sehingga setiap waktu, selalu dijaga
niat dan amal yang terbaik.
Bukankah ada orang yang sudah diberkati dengan pekerjaan
sebagai sarana penyejahteraan keluarganya, tetapi bekerja dengan setengah hati,
karena belum dibayar sesuai dengan yang dianggapnya pantas atau hanya karena
pekerjaan tersebut dinilai secara pribadi kurang mempunyai bargaining dalam
lingkungan dimana dia hidup.
Sedangkan pada saat yang sama, ada saudara kita yang lain,
yang mencari kerja, dan sudah lama melamar ke sana ke mari dan bersedia
melakukan apa pun dengan serajin-rajinnya, bersedia untuk dibayar dengan apa pun,
tetapi tidak ada yang bersedia memberinya pekerjaan.
Meminjam bahasa dar sang motivator, Mario Teguh; seseorang
yang sudah memiliki pekerjaan, tetapi tidak bekerja sepenuh hati dan tidak
jujur adalah orang yang tidak bersyukur dan kejam. Tidak bersyukur, karena dia
menyepelekan awal baik yang diberikan oleh Tuhan sebagai tangga menuju
kesejahteraan yang besar, jika dia bersedia bekerja keras dalam kejujuran. Dan
kejam, karena ada banyak sekali jiwa-jiwa jujur dan rajin yang sangat
membutuhkan pekerjaan, tetapi yang tidak tersedia tempat baginya, karena telah
diduduki oleh orang yang bekerja setengah hati itu.[]MZ_matasiswa.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar